Jakarta (ANTARA) - Etos kerja yang baik dan keakraban terhadap budaya Jepang menjadi salah satu faktor yang membuat Pekerja Migran Indonesia (PMI) amat diminati di Jepang, demikian menurut Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi.
“Orang Indonesia itu sangat rajin bekerja dan sudah memiliki rasa kedekatan dengan budaya Jepang,” kata Masaki dalam agenda buka puasa bersama tokoh-tokoh Islam Indonesia di Kediaman Duta Besar Jepang di Jakarta, Selasa (19/3) malam.
Karena keakraban dengan budaya Jepang itulah, kata Dubes, tenaga kerja Indonesia dapat dengan mudah diterima di pasar kerja Jepang serta kerasan bekerja di Negeri Matahari Terbit.
Masaki mengatakan, pekerja Indonesia saat ini sudah tersebar di berbagai sektor ekonomi di Jepang, seperti di bidang pertanian, perikanan, perawatan, dan manufaktur.
Ia mengutarakan harapannya agar PMI dapat belajar banyak keterampilan saat bekerja di Jepang supaya saat pulang ke Indonesia dapat membawa ilmu yang bermanfaat tersebut untuk sejawatnya di Tanah Air. Dengan demikian, transfer ilmu pengetahuan dapat berjalan dan menguntungkan Indonesia.
“Harapan kami supaya semakin banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Indonesia dan (nantinya) kembali ke Indonesia dengan keterampilan yang sangat tinggi supaya menguntungkan kedua negara,” tutur Masaki.
Baca juga: Jepang dorong kerjasama dengan Indonesia untuk perkuat kinerja ekonomi
Dubes juga menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menjamin lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi PMI di Jepang.
Kerja sama bilateral bidang ketenagakerjaan antara Indonesia dan Jepang yang telah dilakukan, selain program pemagangan, juga penempatan PMI, pengembangan layanan ketenagakerjaan, dan penugasan Penasihat JICA bidang Ketenagakerjaan dan pengembangan SDM di Kementerian Ketenagakerjaan.
Sudah lebih dari 100 ribu pekerja Indonesia dikirim ke Jepang dalam program kerja sama pemagangan yang sudah terjalin selama 30 tahun, demikian menurut Menaker Ida Fauziyah.
Ia mengatakan, ribuan pekerja Indonesia saat ini juga bekerja sebagai perawat di Jepang. Mereka dikirim melalui 16 gelombang penempatan yang dilakukan di bawah implementasi Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) sejak 2008 hingga 2023
"Total jumlah penempatan nurse sebanyak 754 orang dan 3.196 orang caregiver, " ujarnya dalam pertemuan dengan Dubes Masaki, Selasa.
Baca juga: Dubes: Tokoh Muslim bantu perkuat persahabatan RI-Jepang
Baca juga: Jakarta, Bali dan Jepang jadi lokasi favorit liburan orang Indonesia
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024