London (ANTARA News) - Memasuki hari keenam pasca-teror bom, penumpang penerbangan masih menghadapi penundaan di seluruh bandara Inggris, kendati ada edaran larangan untuk membawa tas kabin ke pesawat, kata beberapa pejabat setempat, Selasa.
Operator bandar udara Inggris (BAA) mengatakan, pemeriksaan keamanan tambahan akan tetap diberlakukan, setelah Inggris menurunkan siaga keamanan yang diberlakukan pekan lalu, ketika polisi menyatakan telah menggagalkan rencana untuk meledakkan pesawat lintas-Atlantik.
"Penundaan tampaknya terjadi. Setiap orang yang bepergian selama beberapa hari mendatang diminta untuk menyediakan waktu tambahan bagi perjalanan mereka dan tiba di bandar udara dalam keadaan siap," kata BAA.
Pembatasan keras untuk membawa tas jinjing, yang diberlakukan sejak Selasa pagi, dirancang untuk berlaku selamanya, demikian laporan harian
Financial Times.
Penumpang hanya diperkenankan membawa satu jenis tas seukuran komputer jinjing (laptop) ke dalam pesawat.
Perusahaan penerbangan di seluruh dunia mengalami gangguan jadwal sewaktu bandar udara Inggris meningkatkan pengamanan, setelah polisi negeri itu Kamis (10/8), menggagalkan apa yang diduga sebagai rencana untuk meledakkan pesawat tujuan Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, harian
The Guardian melaporkan, BA menderita kerugian senilai 94,4 juta dolar AS sejak apa yang diduga sebagai rencana teror tersebut. Namun, pihak BA tak bersedia mengonfirmasi laporan tersebut.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006