Jakarta (ANTARA) - Presiden Jaringan Hubungan Masyarakat ASEAN Prita Kemal Gani menggemakan pentingnya layanan pendidikan yang merata bagi seluruh individu di forum perempuan dunia yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Berangkat dari fakta itu, diperlukan peran pendidikan yang tepat dan merata untuk mengatasi ketimpangan yang ada. Ketimpangan yang ada di Indonesia dalam sektor pendidikan ini tidak hanya menghambat pertumbuhan pribadi dan potensi individu, tetapi juga terus berlanjutnya kemiskinan sistemik,” kata Prita dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Di hadapan sekitar 100 peserta yang hadir dalam forum perempuan sedunia (UN Commission Status of Woman-CSW) yang berlangsung di markas PBB New York pada 18 Maret 2024 dalam rangka Hari Perempuan Sedunia itu, Prita menyuarakan pentingnya peran pendidikan dalam kewirausahaan sebagai upaya percepatan mengatasi kemiskinan.

Baca juga: HPS-JPK Ingatkan peran perempuan dalam mengawal demokrasi

Tokoh Humas Indonesia itu mengajak para peserta forum ke-68 tersebut untuk ikut memperluas layanan pendidikan yang berkualitas dan mengatasi kemiskinan melalui pendekatan pendidikan yang inovatif.

Sebab bila melihat komposisi penduduk saat ini, jumlah populasi perempuan yang amat besar memiliki peran strategi dalam pembangunan. Ia mencontohkan pada komposisi penduduk Indonesia, jumlah perempuan sudah mencapai 51 persen dan anak-anak 39 persen dari total populasi nasional yang kini ada sekitar 279 juta jiwa.

Berkaca dari fakta tersebut, ia mengajak seluruh pihak berkomitmen dalam menyelenggarakan pendidikan berkualitas dan menjembatani ketimpangan pendidikan maupun kesenjangan sosial dan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Komnas ajak bangun gerakan bersama hapus kekerasan terhadap perempuan

Prita mengaku sudah menjalankan tiga aksi nyata yang telah dilakukan London School of Public Relations (LSPR) secara berkelanjutan dalam memberdayakan perempuan dan anak antara lain menjalankan program beasiswa, perluasan pendidikan pelatihan keterampilan untuk usaha menengah dan kecil, serta mendirikan kampus pendidikan yang berkelanjutan dan inklusif.

“Program beasiswa merupakan upaya pemberian akses pendidikan kepada warga yang kurang mampu, mengingat pendidikan adalah investasi terbaik yang dapat diberikan kepada generasi muda dan kunci untuk mengatasi kemiskinan,” katanya.

Upaya kedua yang ia lakukan yakni menyediakan pelatihan keterampilan untuk UMKM yang menggandeng kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah untuk mengadakan program pelatihan keterampilan bagi orang dewasa yang ingin meningkatkan prospek pekerjaan mereka.

Baca juga: UNFPA: Dispensasi perkawinan dapat melanggengkan pernikahan anak

Melalui sebuah kampus yang dia bangun, ia berkomitmen menerapkan sistem yang berkelanjutan dan inklusif, seperti menyelenggarakan pendidikan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus yang ingin mendapatkan pendidikan dan keterampilan dalam dunia wirausaha. Hal lainnya adalah mendirikan Centre for Health and Gender Literacy yang telah menghasilkan beberapa penelitian dan memberikan masukan bagi kebijakan pemerintah di bidang komunikasi kesehatan.

Prita yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Regional Asia Pasifik untuk Aliansi Global periode 2019–2021 itu berharap, semua pihak dapat berkolaborasi bersama memperjuangkan kesetaraan pendidikan untuk anak dan perempuan dalam mengentaskan kemiskinan.

Baca juga: Hari Perempuan Sedunia, generasi muda didorong wujudkan setara gender

Baca juga: Komnas: Jurnalis perempuan rentan jadi korban kekerasan basis gender

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024