Teheran (ANTARA) - Pasukan pendudukan Israel pada Senin (18/3) menewaskan kepala polisi sekaligus koordinator bantuan kemanusiaan di Gaza, Fayeq al-Mabhouh, dalam serangan militer di Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza.
Militer Israel dan badan pengintai internal Shin Bet, yang juga dikenal dengan nama Shabak, membenarkan pembunuhan Mabhouh, mengklaim bahwa dia bekerja untuk kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Akan tetapi, media Palestina melaporkan bahwa Mabhouh bertugas mengkoordinasikan kedatangan bantuan kemanusiaan, yakni sebagai petugas polisi di Gaza.
Sementara itu, sumber terinformasi mengatakan kepada kantor berita Palestina, Sama, bahwa Brigadir Jenderal Mabhouh telah melakukan kontak dengan para suku Gaza dan UNRWA dan bekerja sebagai koordinator bantuan kemanusiaan dan memenuhi kebutuhan warga di Gaza utara.
Rezim Zionis Israel telah membombardir rumah sakit tersebut dan daerah sekitarnya 40 kali pada Minggu, mengklaim telah menerima laporan kehadiran komandan senior Hamas di sana.
Ini kedua kalinya pasukan Israel menyerbu Kompleks Medis Al-Shifa sejak awal perang, dengan dalih yang berbeda.
Serangan pertama dilakukan pada 16 November, setelah pasukan mengepung fasilitas tersebut setidaknya selama sepekan.
Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin mengumumkan bahwa serangan rezim apartheid terhadap rumah sakit tidak manusiawi dan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
Menurut Kemenkes, musuh Zionis masih berupaya menipu dunia dan membenarkan serangan terhadap rumah sakit dengan menggunakan narasi yang keliru dan mengada-ada.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Komisaris UNRWA akui dilarang masuk ke Gaza oleh Israel
Baca juga: AS sudah gerah melihat tindak tanduk PM Israel
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024