Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan selama sepekan terhadap ketiga korban KM Sweet yang masih dinyatakan hilang telah dilakukan secara maksimal

Ambon (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku, menghentikan operasi pencarian tiga korban kapal pengangkut ikan KM Sweet yang dilaporkan hilang sejak pekan lalu di sekitar perairan Laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

"Pada Minggu (17/3) dilakukan operasi SAR hari ketujuh oleh tim SAR gabungan yang menetap sementara di Dermaga Desa Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan para korban," kata Kepala Basarnas Ambon Muhammad Arif Anwar di Ambon, Selasa.

Tiga korban KM SWeet yang belum diketahui nasibnya adalah Arsywandy Syahwal, Hasan Nur Tualepe, dan Imanuel Kresio Ririhena, yang merupakan siswa SUPM (Sekolah Usaha Perikanan Menengah) Waiheru Ambon yang sedang melakukan praktek di atas kapal tersebut.

Sedangkan korban yang ditemukan selamat adalah Rusdin, Hamid Ely, Kelvin Tuhumena, Naril Wolio, serta Nadil Tomia, setelah tiga hari terombang-ambing di tengah laut dan berhasil diselamatkan KM Jondri 03.

Baca juga: Operasi SAR belum temukan satu warga tenggelam di perairan Ambon

Ia mengatakan tim SAR gabungan yang menggunakan KN SAR Abimanyu terdiri dari Basarnas, Lantamal IX, Polairud Polda Maluku, dan keluarga korban, bergerak menuju beberapa titik koordinat sesuai dengan perhitungan SAR Maps pada hari ketujuh.

Menurut dia, area pencarian diperluas hingga 137 Nautical Mil (NM), namun hingga sore hari upaya pencarian ketiga korban yang masih hilang tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan mereka.

Hasil evaluasi bersama tim SAR gabungan, kata dia, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, serta seluruh unsur tim gabungan dikembalikan ke satuannya masing-masing.

Baca juga: Tim SAR lakukan penyelaman cari satu warga dilaporkan hilang

"Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan selama sepekan terhadap ketiga korban KM Sweet yang masih dinyatakan hilang telah dilakukan secara maksimal," ucapnya.

Pada 17 Maret 2024 sekitar pukul 23:00 WIT beredar informasi yang diterima tim SAR gabungan bahwa ketiga korban telah ditemukan selamat di sekitar perairan Seram Bagian Timur. Namun setelah berkoordinasi dengan Unit Siaga SAR dan Polairud Seram Bagian Timur (SBT), informasi tersebut tidak benar adanya.

"Kami pun sangat menyayangkan ada masyarakat yang tega menyebarkan informasi seperti itu. Ke depannya apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban atau korban ditemukan, maka operasi SAR pun dibuka kembali untuk proses evakuasi," ujar Muhammad Arif Anwar.

Baca juga: Basarnas Ambon selamatkan 18 ABK MT Koan yang tenggelam

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024