Tangerang (ANTARA) - Dokter Spesialis Ortopedi RS Sari Asih Ciputat Kota Tangerang Selatan dr Achmad Zaki mengatakan waktu terbaik untuk berolahraga adalah beberapa jam setelah berbuka, ketika tubuh telah memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan dan mendapatkan energi kembali.
Lalu pilih jenis olahraga yang lebih ringan atau sedang seperti berjalan kaki, bersepeda, yoga, atau latihan kekuatan dengan intensitas rendah. Tetapi jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang berat jika tubuh tidak siap.
"Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat untuk memberikan energi yang tahan lama," kata dr Achmad Zaki dalam keterangannya, Selasa.
Lalu minumlah air putih yang cukup saat berbuka dan sahur, serta hindari minuman berkafein atau berenergi yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Kemudian, lanjut dia, hindari olahraga yang berat atau memerlukan banyak tenaga, seperti lari jarak jauh atau latihan berat di gym.
"Konsultasikan dengan ahli Kesehatan jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau merasa ragu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai tentang jenis dan durasi olahraga yang aman untuk dilakukan selama bulan Ramadhan," kata dia.
Ia menambahkan olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan yang penting untuk dipertahankan, bahkan saat berpuasa selama bulan Ramadhan.
Selain sehat dan bugar, aktivitas fisik membantu mengatur berat badan dan dengan melakukan olahraga secara teratur selama bulan puasa, dapat membantu mencegah penambahan berat badan yang berlebihan yang mungkin terjadi karena perubahan pola makan dan kurangnya aktivitas fisik.
"Pemilihan waktu harus tepat untuk berolahraga selama bulan Ramadhan dan memastikan tetap terhidrasi dengan cukup sebelum dan sesudah berolahrga," katanya.
Baca juga: Ahli gizi sebut camilan malam diperlukan di kala puasa
Baca juga: Pakar: Tetap minum 8 gelas air/hari saat puasa demi kesehatan mulut
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024