Jakarta (ANTARA) - Kemewahan sebuah rumah di Jakarta kini bukan lagi karena dipasangi sesuatu yang tampak mewah seperti marmer, tetapi bangunan dengan ruang hijau di dalamnya.
"Apalagi ruang hijau ada di rumah kita justru itu menjadi poin yang sangat baik. Di kota kan ruang hijau sesuatu yang mahal," kata Arsitek sekaligus pendiri SPOA Architecture Rahmat Indrani.
Dia mengatakan hal itu dalam seminar daring yang digelar Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Provinsi DKI Jakarta, Selasa.
Menurut Rahmat, dengan memperbanyak ruang hijau di rumah, maka pemilik rumah selain membantu membuat wilayah tinggalnya lestari sekaligus membuat daerah resapan air di sana. Pada akhirnya, area resapan ini membantu untuk mengatasi banjir di kota.
"Bayangkan setiap rumah menyumbangkan ruang hijau buat kota. Area resapan sangat besar sehingga banjir juga bisa teratasi karena setiap rumah menyerap airnya sendiri dan tidak membuang ke saluran kota," kata dia.
Merujuk data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir dan genangan terjadi di tujuh rukun tetangga (RT) dan 21 ruas jalan kawasan Jakarta. Penyebabnya, yakni hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Februari lalu.
Baca juga: Pemprov DKI bangun sepuluh taman di tiga wilayah selama 2024
Baca juga: Pemprov DKI tambah tiga hutan kota pada 2024
Kemudian, tak hanya tentang ruang hijau di rumah, Rahmat juga membahas tentang pentingnya memanfaatkan ruang yang sangat terbatas pada masa kini.
Dia mengatakan, masyarakat terutama yang kini masih merencanakan rumah impian mereka bisa melakukan reorganisasi ruang sehingga bisa mendapatkan ruang yang lebih efisien misalnya dengan menciptakan ruang tanpa sekat.
"Dengan meniadakan sekat ruang, kita bisa membuat bangunan jauh lebih efisien, juga biaya pembuatan dinding bisa ditiadakan," kata dia.
Selain itu, Rahmat juga membahas pentingnya arsitektur atap. Menurut dia, atap yang dibuat panjang dapat membuat bukaan kaca yang lebar sehingga membuat rumah yang semula kecil secara dimensi menjadi lebih luas secara visual.
"Rumah yang secara dimensional kecil tapi dengan bukaan kaca yang lebar, ruang menjadi lebih luas (secara visual)," ujar dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024