Jakarta (ANTARA News) - Realisasi penerimaan pajak hingga 31 Juli 2006 mencapai Rp190,12 triliun dari target APBN 2006 sebesar Rp362,80 triliun. Dirjen Pajak Departemen Keuangan Darmin Nasution di Jakarta, Selasa, menyebutkan, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2005, ada kenaikan realisasi penerimaan pajak sebesar 25 persen. "Jumlah tersebut terdiri dari penerimaan pajak non migas sebesar Rp166,77 triliun dan pajak (PPh) migas sebesar sebesar Rp23,35 triliun)," kata Darmin. Jumlah penerimaan pajak non migas tersebut terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas sebesar Rp94,15 triliun, atau naik 24 persen dibanding periode yang sama tahun 2005. Sementara realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn BM) mencapai Rp65,13 triliun atau naik 26 persen. Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp6,18 triliun. "Dibanding dengan periode yang sama tahun 2005, realisasi penerimaan PBB dan BPHTB lebih rendah. Pada periode yang sama tahun 2005 telah mencapai Rp7,79 triliun. Ini terjadi karena masuknya mengalami keterlambatan di mana pada Agustus 2006 ini baru masuk," katanya. Sementara itu pajak lain-lain telah mencapai Rp1,31 triliun atau naik 16 persen dibanding periode yang sama tahun 2005. Darmin menyatakan optimismenya bahwa realisasi penerimaan pajak akan mencapai target APBN 2006 dengan melaksanakan berbagai upaya baik intensifikasi maupun ekstensifikasi. "Untuk target APBN 2006 akan dapat kita capai, tapi untuk target APBNP 2006 harus extra effort. Realisasi penerimaan pajak saat ini lebih banyak karena berbagai upaya kita menyakinkan wajib pajak. Dalam satu-dua bulan ke depan atau akhir September, kita harapkan intensifikasi mulai ada pengaruhnya," jelas Darmin.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006