"Ketika periode shutdown AS berjalan pada pekan lalu, di pasar modal Indonesia cenderung muncul aliran dana asing ke saham dan obligasi," ujar Direktur Teknologi Informasi BEI Adikin Basirun di Jakarta, Rabu.
Adikin Basirun menceritakan bahwa sekarang kondisi bursa saham negara berkembang, termasuk Indonesia, cenderung kondusif, terlihat dari fluktuasi dan nilai rata-rata transaksi saham harian di BEI yang kembali normal ke kisaran Rp6,5 triliun.
Ia mengakui pasar modal Indonesia sempat mengalami tekanan saat wacana pengurangan stimulus keuangan (quantitative easing/QE) Bank Sentral AS (the Fed) beredar di pasar.
"Wacana itu sempat mendorong aliran dana asing keluar dari pasar saham domestik dengan jumlah yang cukup signifikan sehingga berdampak pada rata-rata transaksi di BEI yang turun. Namun, wacana itu akhirnya ditunda dan saat ini pasar sedang menuju titik keseimbangan atau equilibrium baru," ucap Adikin.
Adikin mengatakan bahwa dampak positif dari keluarnya dana asing itu dapat memicu investor lokal masuk ke pasar modal sehingga akan menyusutkan kepemilikan asing.
"Investor lokal saat ini sudah mulai menggeliat. Hal itu dibuktikan dengan terus meningkatnya porsi kepemilikan investor lokal di lantai bursa. Porsi kepemilikan asing sudah berkurang menjadi 51 persen dibanding sebelumnya mencapai 67 persen," kata dia.
Menurut dia, porsi kepemilikan di pasar modal idealnya 50 berbanding 50 (50:50), dengan demikian fluktuasinya akan lebih terjaga.
"Kalau porsinya tidak seimbang maka gejolaknya akan tinggi," kata dia.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013