Jakarta (ANTARA) - Tak berlebihan jika kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari berbesar hati terhadap apa yang dicapai atlet-atlet bulu tangkis Indonesia dalam All England yang berakhir pekan lalu.

Dua gelar juara direbut dari salah satu dari segelintir turnamen elite super-1000 itu sungguh pembesar hati menjelang pergi ke Paris empat bulan nanti.

Bahkan tunggal putra berhasil menautkan lagi rantai emas yang sudah terputus selama 30 tahun dalam turnamen bulutangkis yang sangat prestisius itu.

Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bukan saja menorehkan sejarah dan menguatkan supremasi bulu tangkis nasional, tapi juga meninggikan asa emas Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024.

Keberhasilan empat atlet bulu tangkis mencapai babak puncak salah satu dari dia turnamen super-1000 yang diadakan sebelum Olimpiade Paris digelar, sungguh membesarkan kepercayaan diri Indonesia dalam menatap Olimpiade.

Pertama, keberhasilan itu ditempuh dengan penampilan yang semakin kuat dan matang para pebulu tangkis Indonesia.

Bahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menampilkan permainan yang memesankan betapa kuatnya mental mereka, terutama dalam semifinal kala melawan pasangan Jepang, Yugo Kobayashi/Takuro Hoki.

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto merayakan kemenangan mereka di babak semifinal All England Open 2024, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-PP PBSI/pri. (ANTARA/HO/PP PBSI)

Baca juga: Fajar/Rian bertekad pertahankan gelar juara di final All England

Ganda putra ini sempat tertinggal jauh 3-12, tetapi bisa balik memenangkan gim yang di atas kertas seharusnya direlakan lepas saja oleh mereka. Tapi mereka tak mau menyerah. Kekuatan mental mereka mengalahkan matematika pertandingan.

Ketika bertanding lagi dalam final melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Fajar/Rian sudah satu langkah di depan lawannya, karena memiliki mental dan kepercayaan yang lebih besar sehingga lawan tak berkutik untuk menyerah dua gim langsung.

Jonatan dan juga Anthony Ginting yang peraih medali perunggu Olimpiade 2020 pun begitu.

Mereka bertambah sabar dan taktis dalam bermain, yang menyempurnakan keterampilan teknis sehingga lawan sulit menumbangkan mereka.

Baca juga: Jonatan tak menyangka raih gelar Super 1000 pertama di All England
Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan selamat para juara All England 2024

Selanjutnya: Semoga berlanjut

Copyright © ANTARA 2024