Jakarta (ANTARA News) - Kawasan Restorasi ekosistem Hutan Harapan di Sumatera menjadi pusat riset internasional untuk hutan dataran rendah kering.
"Sudah banyak riset yang dilakukan di Hutan Harapan bahkan dari luar negeri," kata Humas dan Manajer Komunikasi Hutan Harapan Surya Kusuma di Jakarta, Rabu.
Ia mencontohka riset mengenai karbon oleh peneliti Inggris, riset tentang jenis ikan air tawar dari peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan riset mengenai amfibi.
Bahkan dari riset yang saat ini sedang dilakukan, diketahui sekitar 70 persen jenis ikan air tawar Sumatera ada di Hutan Harapan.
Hutan Harapan adalah bekas kawasan pengusahaan hutan produksi seluas 98.555 hektare yang dikelola PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki) untuk dipulihkan kembali ekosistemnya.
Kawasan ini berada di dua provinsi yaitu di Sumatera Selatan seluas 52.170 hektare dan Jambi dengan luas 46.385 hektare.
Upaya restorasi oleh PT Reki di hutan dataran rendah kering Sumatera itu telah dilakukan sejak 2007.
Saat ini Hutan Harapan menjadi kawasan restorasi terbesar di Indonesia dan sudah mulai menunjukkan pemulihan.
Sebagian besar kawasan di Hutan Harapan adalah hutan alam sekunder bernilai tinggi yang tengah dipulihkan. Gajah, harimau dan hewan lainnya terancam punah jika hutan ini dirusak.
Kawasan hutan tersebut juga menjadi habitat suku Anak Dalam Bathin Sembilan yang hidupnya tergantung dari hasil hutan.
Kelestarian Hutan Harapan saat ini menghadapi ancaman perambahan dan pembalakan liar yang diperkirakan sudah mencapai 19.000 hektare atau sekitar 20 persen dari luas kawasan.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013