Tokyo (ANTARA) - Jepang memulai pertemuan pertahanan tingkat menteri pertahanan yang kedua dengan negara-negara kepulauan Pasifik di Tokyo, Selasa.

Pertemuan tersebut bertujuan menentang peningkatan kekuatan militer dan keagresifan maritim China di wilayah tersebut.

Menurut keterangan dari Kementerian Pertahanan Jepang, pada pembicaraan dua hari hingga Rabu esok, Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara bersama menteri pertahanan dari negara lainnya akan menegaskan kembali pentingnya tatanan maritim yang bebas, terbuka, dan berkelanjutan berdasarkan supremasi hukum.

Fiji dan Papua Nugini juga telah mengirimkan menteri pertahanan mereka ke perundingan tersebut, dengan putra mahkota Tonga yang mewakili negaranya.

Juga dari keterangan tersebut, dari 11 negara peserta lainnya, yang tidak memiliki kekuatan militer, para pejabat senior ikut serta dalam pertemuan tersebut baik secara langsung maupun daring.

Jepang dan negara-negara kepulauan Pasifik meluncurkan kerangka dialog pertahanan multinasional pada September 2021, ketika mereka mengadakan pertemuan daring karena pandemi virus corona.

Perundingan tersebut dilakukan menjelang Pertemuan Pemimpin Kepulauan Pasifik ke-10 yang dijadwalkan pada Juli di Tokyo, yang melibatkan Jepang bersama 18 negara dan wilayah termasuk Australia dan Selandia Baru.

Jepang menjadi tuan rumah pertemuan puncak tersebut setiap tiga tahun sekali sejak 1997.

Jepang telah membantu meningkatkan kemampuan pertahanan dan penjaga pantai negara-negara Kepulauan Pasifik sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan dengan negara-negara maju dan negara-negara berkembang, yang sering disebut sebagai Selatan Global (Global South).

Baca juga: Jepang dukung sentralitas ASEAN dan pandangan ASEAN di Indo Pasifik
Baca juga: Jepang, Kepulauan Pasifik tolak perubahan status quo di kawasan

Sumber: Kyodo

Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024