Jakarta (ANTARA) - Para peneliti menemukan bukti baru yang menunjukkan bahwa air susu ibu menjadi sangat bermanfaat bagi bayi saat ibu melakukan latihan fisik dengan intensitas tinggi.
Peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU) menemukan bahwa latihan fisik intens dapat meningkatkan kadar hormon adiponektin dalam air susu ibu atau ASI yang melindungi bayi dari diabetes dan membantu mengatur metabolisme mereka.
Menurut siaran Medical Daily pada Senin (18/3), dalam risetnya para peneliti mengumpulkan 240 sampel ASI dari 20 ibu baru.
Sampel-sampel tersebut diambil sebelum dan pada interval tertentu setelah dua sesi latihan fisik, dan kemudian dibandingkan dengan sampel yang diambil pada interval yang sama setelah periode ketidakaktifan.
Hasilnya menunjukkan, ibu-ibu yang menyelesaikan latihan interval intensitas tinggi kadar adiponektin pada air susunya lebih tinggi setelah sesi latihan dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif. Namun, tingkat latihan fisik sedang tidak berdampak signifikan pada kadar adiponektin.
Adiponektin adalah hormon protein yang berperan penting dalam pengaturan kadar glukosa, metabolisme lipid, dan sensitivitas insulin.
Baca juga: Tangisan si kecil tak selalu berarti ASI ibu kurang
Baca juga: Ciri-ciri bayi cukup ASI
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa kandungan adiponektin yang relatif tinggi dalam ASI dapat mencegah penambahan berat badan yang cepat pada masa bayi, sementara kadar yang rendah terkait dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
"Hormon ini disekresikan dari jaringan lemak dan masuk ke aliran darah, dan sebagian besar dari apa yang ada di darah masuk ke dalam ASI. Kami tidak begitu terkejut dengan temuan ini, tetapi sekarang kami tahu dengan pasti," kata Trine Moholdt, peneliti NTNU yang memimpin studi, dalam siaran pers.
Akan tetapi, hasil studi menunjukkan bahwa komposisi ASI bervariasi antara ibu yang memiliki indeks massa tubuh tinggi dan rendah, dan perbedaan dalam komposisi ASI ini dapat berperan dalam transfer obesitas dari ibu ke anak.
"Latihan fisik yang intens menghasilkan respons yang lebih tinggi. Menurut pendapat saya, ibu baru tidak perlu khawatir tentang asam laktat dalam ASI mereka. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa ini buruk untuk bayi, dan asam laktat adalah sumber energi yang kaya," kata Moholdt.
Baca juga: Dukungan keluarga penting dalam pemberian ASI
Baca juga: ASI eksklusif dan makanan bergizi bantu anak lawan pneumonia
Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024