Minimal satu kali seminggu, OPD bisa melaksanakan gotong royong sekaligus pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di areal kantor masing-masing
Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengajak semua organisasi perangkat daerah (OPD) agar rutin menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di areal perkantoran guna mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah dengue (DBD).
"Minimal satu kali seminggu, OPD bisa melaksanakan gotong royong sekaligus pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di areal kantor masing-masing," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Selasa.
Hal tersebut disampaikan karena di Mataram saat ini terjadi tren kenaikan kasus DBD dengan total kasus dari Januari 2024 sampai sekarang tercatat sebanyak 150 atau naik dari dua pekan sebelumnya sebanyak 130 kasus.
"Peningkatan kasus DBD, salah satunya dipicu karena perubahan cuaca," katanya.
Oleh karena itu, areal perkantoran merupakan salah satu titik yang perlu di atensi untuk dilakukan PSN, mengingat setiap hari aktivitas pegawai juga lebih banyak dilakukan di kantor.
"Kegiatan PSN di areal perkantoran melalui gotong royong perlu kita gencarkan," katanya.
Baca juga: Dinkes Mataram: Waspadai DBD dampak anomali cuaca
Baca juga: Kasus DBD di Mataram mencapai 630 orang
Dikatakan, melalui gotong royong gerakan PSN dengan 3M plus, pertama menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Kemudian kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, tandon air, dan lain sebagainya.
"Terakhir memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, Dinkes juga sudah mengirim surat edaran ke Dinas Pendidikan (Disdik) yang juga meminta setiap sekolah juga aktif melakukan gerakan PSN 3M plus di lingkungan sekolah, sebagai langkah antisipasi terjadinya kasus DBD yang bersumber dari lingkungan sekolah.
"Sebab dari kasus DBD, banyak kasus ditemukan dari lingkungan sekolah," katanya.
Selain itu, sebagai upaya menggencarkan gerakan PSN secara masif, Dinkes Kota Mataram juga telah bekerja sama dengan camat, lurah, bahkan lingkungan untuk bersama-sama memerangi penyebaran nyamuk DBD melalui gerakan PSN.
"Imbauan kita agar warga melakukan PSN 3M plus, sudah kita sebar ke lingkungan untuk disampaikan ke warga melalui pengeras suara di tempat ibadah," katanya.
Emirald menambahkan untuk menekan kasus DBD, langkah yang paling efektif adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan PSN 3M plus untuk membutuh jentik nyamuk.
"Kalau pengasapan (fogging) hanya bisa membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik terus berkembang," katanya.
Baca juga: Dinkes: tren kasus DBD di Mataram turun
Baca juga: Dinkes Mataram catat kasus DBD capai 385
Pewarta: Nirkomala
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024