Masih ada kinerja pasar modal di Bumi Lancang Kuning yang menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan di awal tahun 2024.
Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau Endang Nuryadin mengatakan selama tiga tahun terakhir kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan semakin meningkat.
"Peningkatan tersebut antara lain ditandai dengan masih ada kinerja pasar modal di Bumi Lancang Kuning yang menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan di awal tahun 2024," kata Endang Nuryadin, di Pekanbaru, Senin.
OJK juga mencatat pertumbuhan signifikan atas nilai kepemilikan portofolio efek saham masyarakat Riau, naik sebesar 18 persen dari periode 2021 hingga 2023.
Dalam kurun waktu sekitar 3 tahun, kata Endang lagi, terjadi peningkatan dari Rp3,63 triliun menjadi Rp4,31 triliun dalam investasi masyarakat di pasar modal, mencerminkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam sektor ini.
"Kendati memang pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) stabil, sedangkan Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di tingkat yang wajar," ujar Endang lagi.
Non Performing Loan (NPL) berada di kisaran 2-2,48 persen, yang masih di bawah batas yang ditentukan oleh OJK.
Pertumbuhan sektor jasa keuangan di Riau juga didorong oleh kegiatan edukasi yang telah dilakukan oleh OJK. Sejak awal Januari hingga 18 Maret, OJK Riau telah melaksanakan kegiatan edukasi keuangan yang diikuti oleh 2.482 peserta di seluruh Riau.
Selain edukasi, OJK Riau juga menerima 515 pengaduan dari masyarakat, baik secara online maupun walk-in yang tercatat di Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).
"Dari 515 pengaduan, 437 di antaranya telah berhasil diselesaikan. Sebanyak 31 pengaduan ditangani oleh LAPS Sektor Jasa Keuangan (SJK), 21 lainnya dalam penanganan PUJK, dan 17 sisanya dalam status menunggu tanggapan. Sementara 9 kasus merupakan kesalahan input ganda," kata Endang.
Meskipun meningkatnya jumlah pengaduan merupakan indikator bahwa OJK telah berhasil memberikan edukasi, namun OJK juga menekankan pentingnya kehati-hatian bagi masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk memahami profil risiko dan tujuan keuangan mereka, sebelum memilih instrumen investasi. "Berhati-hatilah dalam investasi. Pastikan bahwa mereka yang berinvestasi itu berada di entitas yang legal dan terpercaya," demikian Endang.
Baca juga: IHSG menguat jelang kebijakan suku bunga domestik dan global
Baca juga: BEI Papua: Perkembangan Pasar Modal triwulan satu 86.827 investor
Pewarta: Frislidia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024