Pemerintah bersikeras bahwa kuota penerimaan sekolah kedokteran yang tinggi penting untuk menyediakan lebih banyak dokter di wilayah pedesaan dan bidang-bidang penting, seperti dokter anak dan unit gawat darurat.
Seoul (ANTARA) - Presiden Korea Selatan Yoon Seuk Yeol pada Senin meminta para dokter untuk mempercayai pemerintah dan terlibat dalam dialog saat ribuan dokter junior tetap melakukan mogok kerja sebagai protes atas rencana reformasi kedokteran pemerintah.
Yoon mengeluarkan permintaan itu saat bertemu dengan para dokter di Pusat Medis Asan di Seoul timur yang menjadi kunjungan pertamanya ke sebuah rumah sakit sejak terjadinya aksi mogok yang dimulai bulan lalu sebagai tanggapan atas rencana pemerintah untuk meningkatkan kuota penerimaan sekolah kedokteran sebanyak 2.000 orang mulai tahun depan.
“Saya meminta kalian untuk berhenti bertahan pada posisi kalian bahwa kalian tidak dapat berdialog kecuali kita menyesuaikan peningkatan kuota pendaftaran dan meyakinkan junior kalian tentang masa depan,” kata Yoon, menekankan perlunya mengatasi kekurangan dokter. dalam masyarakat yang semakin menua, menurut juru bicaranya, Kim Soo-kyung.
"Untuk menyelesaikan reformasi medis, para dokter dan perawat yang paling mengetahui bidang tersebut perlu memberikan pendapatnya tentang apa yang kurang dan apa yang perlu ditingkatkan,” ujarnya. “Tolong percaya pada pemerintah dan ayo berdialog.”
Pemerintah bersikeras bahwa kuota penerimaan sekolah kedokteran yang tinggi penting untuk menyediakan lebih banyak dokter di wilayah pedesaan dan bidang-bidang penting, seperti dokter anak dan unit gawat darurat.
Namun demikian, para dokter membantah bahwa kenaikan kuota akan menurunkan kualitas pendidikan kedokteran dan mengakibatkan biaya pengobatan yang lebih tinggi bagi pasien.
Mereka mengatakan pemerintah sebaiknya terlebih dahulu meningkatkan kompensasi bagi dokter spesialis yang dibayar rendah dan meningkatkan perlindungan hukum terhadap tuntutan hukum malpraktik medis yang berlebihan.
Yoon mengucapkan terimakasih kepada para dokter atas kehadiran mereka untuk tetap bekerja dan terus merawat pasien selama pemogokan yang sedang berlangsung.
Dia juga mengunjungi rumah sakit pusat anak dan bertemu dengan pasien-pasien muda.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Pemerintah Korsel tuduh profesor kedokteran lakukan pemerasan
Baca juga: Profesor kedokteran Korsel akan mengundurkan diri mulai 25 Maret
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024