melalui program ini dapat melahirkan banyak melahirkan hafiz yang berkualitas

Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 465 santri Dayah Insan Qurani di Kabupaten Aceh Besar mengikuti daurah Al Quran selama Ramadhan 1445 Hijriah, dalam upaya memaksimalkan ibadah selama bulan suci serta mengejar target hafalan Al Quran.

Pimpinan Dayah Insan Qurani Muzakkir Zulkifli di Aceh Besar, Senin, mengatakan program daurah Al Quran tersebut rutin dilakukan sejak tujuh tahun terakhir. Kegiatan itu berlangsung selama 15 hari selama Ramadhan.

"Kegiatan dilaksanakan setelah subuh sampai dengan pukul 11.30 WIB. Setelah diselingi istirahat, dan pada malam hari mereka akan melakukan setor tambahan hafalan bagi yang punya hafalan lebih dengan disediakan guru khusus," katanya.

Ia menjelaskan, daurah Al Quran menjadi sangat penting bagi para santri, karena selama dua pekan di dayah, mereka akan mengikuti program karantina agar fokus pada peningkatan Al Quran, pembinaan kandungan Al Quran oleh para asatiz dan juga penerapan ibadah yaumiyah selama Ramadhan.

Program daurah Al Quran tersebut wajib diikuti santri kelas 5. Namun, pihak dayah atau pesantren juga menutup kemungkinan, dan bahkan juga menganjurkan para santri kelas lain untuk ikut berpartisipasi.

Baca juga: Warga Sepa Malteng lestarikan tradisi tadarus Al Quran saat Ramadhan
Baca juga: IIPG gelar acara khatam Al Quran jemput berkah Ramadhan

Ia juga berpesan kepada seluruh peserta daurah agar fokus bersama Al Quran selama mengikuti program tersebut terutama bagi santri yang ingin khatam 30 juz pada Ramadhan kali ini.

"Fokus pada pengembangan hafalan, sehingga melalui program ini dapat melahirkan banyak melahirkan hafiz yang berkualitas. Terkhusus kepada santri kelas 5 dan 6 setelah Ramadhan akan padat dengan berbagai kegiatan keorganisasian dan wisuda kelulusan,” ujarnya.

Menurutnya, selain untuk menambah hafalan, program tersebut juga baik untuk pembinaan karakter Islami para santri. Oleh karena itu, ia berpesan agar para peserta menjauhi segala kegiatan yang merusak konsentrasi kepada Al Quran dan disiplin dayah.

Santri juga dilarang membawa telepon pintar atau handphone. Dan bagi yang ketahuan maka akan disita.

"Betul-betul manfaatkan waktu karantina ini apalagi bagi kelas 5 karena ini program wajib. Selama karantina ini jangan fokus tambah hafalan saja tapi juga fokus perbaiki bacaan juga,” ujarnya.

Baca juga: Dewi Sandra kembali belajar Al-Quran selama Ramadhan
Baca juga: BPKH beri bantuan Al Quran dan kado Ramadhan senilai Rp15 miliar
Baca juga: 200 anak ikuti lomba Hifzil Quran di Gema Ramadhan Sidrap

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024