Data sementara petugas di lapangan menyebutkan sebanyak 83 bangunan rusak berat akibat gempa di Tangse,"

Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyebutkan sedikitnya 83 unit bangunan rusak berat akibat gempa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, pada Selasa.

"Data sementara petugas di lapangan menyebutkan sebanyak 83 bangunan rusak berat akibat gempa di Tangse," kata Kepala BBA Jarwansyah di Banda Aceh, Selasa.

Gempa terktonik berkekuatan 5,6 pada Skala Richter dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang Aceh, dan getarannya dirasakan masyarakat sejumlah kabupaten dan kota di Aceh, Selasa pukul 12.40 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sumber gempa berasal dari Sesar Sumatera, dan tidak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa dirasakan kuat juga oleh masyarakat di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar selama delapan hingga 10 detik.

Jarwansyah menyebutkan, petugas terus melakukan pendataan tentang kerusakan dan jumlah korban yang terkena dampak gempa di kawasan Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Bangunan yang rusak berat akibat guncangan gempa itu yakni rumah penduduk, masjid, rumah toko dan gedung sekolah di Kecamatan Tangse, kata Kepala BPBA itu.

Sementara Sekcam Kecamatan Tangse M Jafar menyebutkan dua warga yakni Nadratul Hikmah mengalami patah kaki, dan Ajirna cedera pada bagian kepala akibat tertimpa runtuhan bangunan.

Dia juga menyebutkan, kawasan terparah dilanda gempa yakni Gampong (desa) Neubok Badeuek. Ratusan unit rumah di daerah itu rusak berat, sedang dan ringan.

Selain itu, Sekcam Tangse menjelaskan ruas jalan di tiga titik di Gampong Neubok Badeuek amblas, namun masih bisa dilalui arus kendaraan bermotor.

"Tapi kami mengkhawatirkan keadaan jalan yang longsor itu jika terjadi hujan maka akan terputus dan mengakibatkan terisolasinya kampung-kampung di daerah itu," kata M Jafar menjelaskan.
(A042/H-KWR)

Pewarta: Azhari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013