Jakarta (ANTARA News) - Nilai rupiah terhadap dolar AS pada Selasa sore turun 15 poin menjadi Rp10.905  dalam transaksi antarbank di Jakarta.

"Secara umum, sentimen di pasar uang domestik masih positif. Namun ekspektasi pasar terhadap ekspor Indonesia periode September tahun ini yang cenderung mengalami penurunan menahan laju rupiah," ujar analis pasar uang Bank Mandiri, Renny Eka Putri.

Penurunan ekspor, menurut dia, akan berdampak pada neraca perdagangan Indonesia. Pasar khawatir neraca perdagangan kembali defisit.

Meski demikian, lanjut Renny, potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka dengan kondisi ekonomi AS yang belum stabil dan kebijakan stimulus keuangan bank sentral AS (the Fed) tetap dijalankan.

"Ekonomi AS belum pulih sehingga mata uang yang menjadi lawan dolar AS akan menguat, apalagi ekspektasi stimulus keuangan the Fed masih berlanjut," ucap dia.

Ia menambahkan, ekonomi China yang pada periode Juli-September tumbuh menjadi 7,8 persen atau lebih tinggi dari konsensus sebesar 7,5 persen juga akan menjadi sentimen positif bagi mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013