Karena kaget, dia lalu membanting setir ke kanan, kemudian menabrak Daihatsu Gran Max
Jakarta (ANTARA News) - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikwanto mengungkapkan putra bungsu musisi Ahmad Dhani-Maia Estianty, AQJ, mulai belajar menyetir mobil sejak kelas enam sekolah dasar.
"Dia belajar melalui teman-temannya yang punya mobil. Saat itu dia mulai coba-coba. Mungkin teman-temannya lebih dewasa," kata Kombespol Rikwanto di Jakarta, Selasa.
Rikwanto mengatakan Ahmad Dhani mengetahui bahwa anaknya tersebut sudah bisa menyetir mobil. Dhani melarang anaknya membawa mobil sendiri ke jalan raya, karena itu, dia menyiapkan sopir untuk mengantarkan AQJ.
Rikwanto mengatakan penyidik Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memeriksa AQJ pada Senin (21/10) sore di rumahnya di Kawasan Pondok Indah.
Penyidik menanyakan 21 pertanyaan kepada AQJ.
"Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, penyidik datang tidak mengenakan seragam dinas. Pemeriksaan AQJ dilakukan lima penyidik didampingi tiga petugas Badan Pemasyarakatan, kuasa hukum AQJ dan Ahmad Dhani," tuturnya.
Kepada penyidik, AQJ mengaku sebelum kejadian sudah mulai kehilangan kendali dan konsentrasinya tidak fokus. Ia mengaku pikirannya kosong sejak memasuki pintu tol Cibubur sehingga uang kembalian pun tidak diambil.
"Sekitar empat kilometer dari pintu tol Cibubur, AQJ mengaku temannya Nauval mengingatkan ada mobil di depannya. Karena kaget, dia lalu membanting setir ke kanan, kemudian menabrak Daihatsu Gran Max dari arah berlawanan," terang Rikwanto.
Rikwanto mengatakan sebelum kejadian itu AQJ secara sembunyi-sembunyi mengambil kunci mobilnya untuk pergi dengan teman-temannya. AQJ mengaku sudah meminta izin kepada Ahmad Dhani meskipun tidak mendapat balasan.
"Karena sopirnya tidak masuk, dia kemudian menyetir sendiri. Saat itu dia pergi bersama temannya Maharani yang dijemput di Pondok Indah Mal, Nauval dijemput di Ragunan dan Fajriha di Pondok Labu," katanya.
Setelah berjalan-jalan, mereka berempat kemudian makan di Kawasan Hotel Indonesia hingga pukul 21.30. Selesai makan, Maharani dijemput oleh keluarganya, sedangkan Fajriha yang ingin pulang ke rumah ibunya di Cibubur rencananya akan naik taksi.
"Karena tidak dapat taksi, akhirnya diantar AQJ dan bersama Nauval ke Cibubur. Mereka sampai di Cibubur sekitar pukul 24.00," ujarnya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013