Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Kelompok Staf Medis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta I Putu Gede Kayika menyampaikan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.

Dalam acara kesehatan daring pada Senin, Putu menyampaikan bahwa ibu yang baru melahirkan seringkali mengalami gangguan tidur karena mencemaskan kondisi bayi atau bayinya sering menangis pada malam hari.

Masalah kesehatan ibu yang baru melahirkan bisa semakin parah jika dukungan dari keluarga tidak memadai.

"Misalnya, ketika seorang ibu merasa ditekan atau diomeli karena bayinya menangis terus, hal ini dapat menambah stres yang membuat sulit bagi ibu untuk tidur. Sebagai anggota keluarga, penting untuk aktif mendengarkan keluhan ibu dan memberikan bantuan yang dibutuhkan," Putu menjelaskan.

Baca juga: Dokter: Kondisi kesehatan yang buruk dapat sebabkan insomnia

Dengan dukungan keluarga yang kuat dan bantuan medis yang tepat, Putu mengatakan, ibu yang baru melahirkan akan dapat mengatasi kesulitan tidur dengan lebih baik.

"Jika kita mengetahui ada ibu yang mengalami kesulitan tidur pasca-melahirkan, penting untuk memberikan dukungan secara aktif. Misalnya, mengambil alih tanggung jawab merawat bayi agar ibu bisa mendapatkan istirahat yang cukup," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa penggunaan obat untuk mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan sebaiknya dilakukan secara hati-hati setelah berkonsultasi dengan dokter yang kompeten.

"Biasanya kalau konsultasi ke dokter medis ahli psikokogis, psikiater, ada juga yang diberikan obat yang membantu dia istirahat, tapi faktor penyebabnya perlu diketahui dulu," katanya.

"Dan keluarganya juga tentu harus diajari agar membantu si ibu mengurus bayi, agar si bayi juga terjaga dengan baik," ia menambahkan.

Baca juga: Konsumsi minuman berenergi picu gangguan tidur hingga kecemasan
Baca juga: Psikolog: Menstruasi dapat memicu gangguan tidur

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024