Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Disabilitas (KND) menyarankan pemberian edukasi maupun pelatihan mengenai manajemen keuangan bagi atlet paralimpiade guna mempersiapkan penghidupan mereka yang layak dan mandiri usai memasuki masa purnabakti.

Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Kikin Tarigan menilai pemberian edukasi tersebut menjadi bentuk dukungan lain negara terhadap kesejahteraan sekaligus kemandirian para-atlet yang sudah berjuang mengharumkan nama bangsa.

“Mereka membawa nama negara, bendera negara, lagu Indonesia Raya kalau juara satu itu diperdengarkan. Nah, tentu kami berharap dukungan konkret dan terencana agar teman-teman atlet disabilitas berproses sebagai pahlawan negara secara terhormat, mereka pun mengakhiri proses tersebut secara terhormat,” kata Kikin di Jakarta pada Senin.

Pasalnya, ia mengingatkan bahwa sedikit dari para-atlet yang telah memasuki masa purnabakti masih memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan lain, di luar industri olahraga mengingat keterbatasan berganda yang mereka miliki, yakni usia dan disabilitas masing-masing.

Baca juga: KND: Pembangunan Sentra Pelatihan Paralimpiade jadi batu loncatan

Baca juga: NPC pastikan tiga altet para renang siap tampil di Paralimpiade Paris

Dengan pemberian edukasi dan pelatihan tersebut, pihaknya meyakini para-atlet nantinya tidak akan kembali terlantar, hidup mengharapkan bantuan sosial (bansos) apalagi mengemis di jalan ketika memasuki masa purnabakti.

“Bonus emas yang mereka terima itu kebayang banyaknya dan kalau itu tidak dikelola dengan baik kan bahaya sekali. Pasti kita bisa carikan pelatihan keuangan, edukasi manajemen keuangan untuk mengelola bonus dan uang mereka,” ujarnya.

Hal itu pun sejalan dengan gagasan layanan afirmasi dan akomodasi layak bagi para penyandang disabilitas yang dijamin di dalam undang-undang.

Di samping itu, pemberian edukasi dan pelatihan mengenai manajemen keuangan tersebut juga menunjukkan kehadiran negara dalam melindungi atlet sebagai salah satu profesi dalam dunia olahraga.

Oleh karena itu, ia berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga dapat berkolaborasi dengan berbagai perusahaan, kementerian atau lembaga terkait untuk memberikan pelatihan tersebut dalam waktu dekat sehingga melengkapi pembangunan Sentra Pelatihan Atlet Paralimpiade (Paralympic Training Center) yang di bertempat di kawasan Bumi Perkemahan Delingan, Kabupaten Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.*

Baca juga: PBTI: Fajar Kurniawan jalani kualifikasi Paralimpiade Paris di China

Baca juga: Dua atlet para atletik lolos kualifikasi ke Paralimpiade Paris 2024

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024