Selama ini, warga harus membeli air bersih ke penjual air keliling seharga Rp300 ribu per bulan. Sedangkan dengan hadirnya air PAM Jaya ini maka pengeluaran warga berkurang.
Dengan adanya instalasi PAM Jaya, warga bisa menghemat dibanding membeli air ke penjual air. "Tergantung pemakaian, tadi saya tanya warga sekitar itu, jadi kalau Rp15 ribu sehari aja sudah Rp150 ribu, jadi 20 hari Rp300 ribu," katanya.
Penghematan biaya yang dirasakan warga hingga mencapai separuhnta. "Rata-rata saya tanyakan hasil pemakaian mereka sebulan menggunakan air PAM Jaya antara Rp120-150 ribu, jadi separuhnya," katanya.
Baca juga: Pemprov DKI berhasil turunkan penggunaan air tanah pada gedung tinggi
Ada kurang lebih empat ribu Kepala Keluarga (KK) yang sudah tersambung kurang lebih tiga ribu KK. "Masih kurang, sekarang (pemasangan pipa) sedang berlangsung," kata Heru.
Heru mengimbau, warga di wilayah Kamal Muara dapat menggunakan air sesuai kebutuhan sehingga air bersih di wilayah tersebut dapat tersalurkan secara merata.
Heru menargetkan air bersih PAM Jaya pada April 2024 ini dapat mengalir ke empat ribu KK di permukiman prioritas yang rawan krisis air secara menyeluruh.
Heru.
Baca juga: PAM Jaya bangun reservoir untuk atasi krisis air di Rusun Marunda
Terlebih lagi dengan pemasangan pipa yang gratis, dirinya bisa menghemat sekitar 60 persen setelah sebelumnya kesulitan mendapatkan air bersih.
Warga merasa terbantu sekali dengan adanya pemasangan PAM Jaya gratis. "Sangat membantu lah, jadi bisa berhemat sekitar 60 persenan. Yang tadinya beli air Rp450 per bulan, sekarang Rp50-70 ribu per bulan," ujar Ade.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024