Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan bahwa adanya instalasi perpipaan PAM Jaya yang terpasang di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, mampu mengurangi beban warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

Selama ini, warga harus membeli air bersih ke penjual air keliling seharga Rp300 ribu per bulan. Sedangkan dengan hadirnya air PAM Jaya ini maka pengeluaran warga berkurang.

"Biasanya warga membeli air gerobak sehari Rp10-15 ribuan," kata Heru usai meninjau pipanisasi PAM Jaya di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin.

Dengan adanya instalasi PAM Jaya, warga bisa menghemat dibanding membeli air ke penjual air. "Tergantung pemakaian, tadi saya tanya warga sekitar itu, jadi kalau Rp15 ribu sehari aja sudah Rp150 ribu, jadi 20 hari Rp300 ribu," katanya.

Penghematan biaya yang dirasakan warga hingga mencapai separuhnta. "Rata-rata saya tanyakan hasil pemakaian mereka sebulan menggunakan air PAM Jaya antara Rp120-150 ribu, jadi separuhnya," katanya.

Baca juga: Pemprov DKI berhasil turunkan penggunaan air tanah pada gedung tinggi
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau instalasi perpipaan PAM Jaya yang terpasang di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (18/3/2024). (ANTARA/Siti Nurhaliza)
Heru mengatakan, aliran air PAM Jaya ini sudah mengalir di rumah warga selama empat bulan terakhir. Sedangkan pemasangan jaringan pipa di wilayah Kamal Muara tidak dipungut biaya.
Heru meminta warga untuk dapat menjaga, merawat dan menggunakan air PAM Jaya dengan bijak. "Pagi ini saya bersama Pak Arief PAM Jaya, wali kota, ibu, bapak asisten melihat air bersih, di Kelurahan Kamal Muara," katanya.

Ada kurang lebih empat ribu Kepala Keluarga (KK) yang sudah tersambung kurang lebih tiga ribu KK. "Masih kurang, sekarang (pemasangan pipa) sedang berlangsung," kata Heru.

Heru mengimbau, warga di wilayah Kamal Muara dapat menggunakan air sesuai kebutuhan sehingga air bersih di wilayah tersebut dapat tersalurkan secara merata.

Heru menargetkan air bersih PAM Jaya pada April 2024 ini dapat mengalir ke empat ribu KK di permukiman prioritas yang rawan krisis air secara menyeluruh.

"Kurang lebih (totalnya) empat ribu KK, sudah bergerak, teralirkan kurang lebih tiga ribu sekian. Jadi masih kurang 500 KK dan hari ini terus berproses. Targetnya sebulan ini bisa," kata
Heru.

Baca juga: PAM Jaya bangun reservoir untuk atasi krisis air di Rusun Marunda
Pekerja Perumda Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya menggali tanah untuk jaringan pipa air bersih di lingkungan RW 01, Kamal Muara, Jakarta, Selasa (23/8/2022). PAM Jaya menargetkan 100 persen warga DKI Jakarta dapat terlayani pipa air bersih pada 2030. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Ketua RT 11 RW 01, Kamal Muara, Jakarta Utara, Ade Saputra menyebutkan, instalasi perpipaan PAM Jaya yang ada di wilayahnya ini sangat membantu warga sekitar.

Terlebih lagi dengan pemasangan pipa yang gratis, dirinya bisa menghemat sekitar 60 persen setelah sebelumnya kesulitan mendapatkan air bersih.

Warga merasa terbantu sekali dengan adanya pemasangan PAM Jaya gratis. "Sangat membantu lah, jadi bisa berhemat sekitar 60 persenan. Yang tadinya beli air Rp450 per bulan, sekarang Rp50-70 ribu per bulan," ujar Ade.

Selain itu, Heru mengatakan, pipa PAM Jaya ini juga tersedia di permukiman warga prioritas seperti di Kamal Kapuk, sekitar Cilincing, wilayah Marunda dan wilayah prioritas lainnya.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024