Bappeda Jayapura sebut pelabuhan Depapre tingkatkan ekonomi masyarakat

Pelabuhan tersebut masuk dalam program tol laut yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo pada periode pertama lalu

Sentani (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura, Papua menyebut pelabuhan peti kemas Depapre segera beroperasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah setempat.

Pelabuhan Peti Kemas Depapre di Kabupaten Jayapura, Papua dibangun sejak 2015-2020 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sebesar Rp175 miliar.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Jayapura Parson Horota di Sentani, Senin mengatakan pelabuhan sudah hampir rampung namun pendukung lainnya seperti jalan yang sementara dikerjakan sehingga belum bisa digunakan.

“Kami sangat berharap jalan pendukung yang dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jayapura sudah rampung supaya pelabuhan itu bisa langsung digunakan,” katanya.

Menurut Horota, pelabuhan Depapre akan digunakan sebagai pelayanan peti kemas atau kontainer di wilayah timur Indonesia serta sebagai pelabuhan kapal penumpang perintis.

“Pelabuhan tersebut masuk dalam program tol laut yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo pada periode pertama lalu,” ujarnya.

Dia menjelaskan pelabuhan peti kemas Depapre masuk dalam program tol laut dimana hal itu dilakukan untuk menyamakan harga barang di pulau Jawa dan Indonesia bagian timur khususnya Papua.

“Kita tahu harga-harga barang di Papua sangat tinggi, berbeda dengan di pulau Jawa maka dengan program tol laut maka pemerataan harga akan diperoleh,” katanya.

Dia menambahkan dengan digunakannya pelabuhan peti kemas Depapre serta berfungsinya pelabuhan kapal perintis maka perekonomian masyarakat di wilayah itu akan meningkat.

“Masyarakat bisa menjual jasa sebagai tenaga kerja di pelabuhan, bisa berjualan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), air bersih dan dapat meningkatkan perekonomian mereka,” ujarnya.