Sampit, (ANTARA News) - Warga belasan desa di Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kesulitan mendapatkan air bersih pada musim kemarau ini.
Informasi yang dihimpun ANTARA di Sampit, Selasa (15/8) menyebutkan, sungai Cempaga yang selama ini menjadi tempat warga menggantungkan kebutuhan air minum dan memasak tidak bisa dikonsumsi lagi karena diduga telah tercemar mercury penambangan emas dari kawasan Kereng Pangi dan Sei Babi.
Anggota DPRD Kotim dari fraksi Demokrat Ari Dewar mengatakan, akibat kesulitan air bersih itu warga seringkali terpaksa mengkonsumi air sungai Cempaga yang telah tercemar dan warnanya berubah kecoklatan seperti kopi susu tersebut dengan memberikan tawas untuk membersihkan air sungai tersebut.
Namun bagi warga yang tidak mampu, mereka memasak langsung air sungai tersebut tanpa memberi pembersih.
Menurut Ari, warga tidak berpikir lagi apakah air itu layak dikonsumsi atau tidak yang penting bagimana mereka tetap bisa minum.
Sementara sumur bor yang ada dibangun desa Pelantaran tidak berfungsi sama sekali.
Kesulitan air bersih tersebut sudah cukup lama dikeluhkan warga dan berharap Pemkab Kotim segera membangun sarana air bersih di desa-desa yang kesulitan air bersih ini karena merupakan kebutuhan utama warga, katanya.(*)
Copyright © ANTARA 2006