New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit berubah pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah perdagangan sempit karena investor enggan mengambil posisi baru jelang laporan pekerjaan AS untuk September yang diawasi ketat.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 7,45 poin (0,05 persen) menjadi ditutup pada 15.392,20, lapor AFP dan Xinhua.
Indeks berbasis luas S&P 500 meningkat 0,16 poin (0,01 persen) menjadi berakhir di 1.744,66, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 5,77 poin (0,15 persen) pada 3.920,05.
Kinerja Senin yang cenderung datar terjadi setelah reli pada pekan lalu menyusul kesepakatan anggaran AS pada Rabu malam (16/10) yang mengakhiri penutupan kegiatan (shutdown) parsial pemerintah dan kesepakatan tentang plafon utang yang menghindari gagal bayar (default). Ketiga indeks saham mengakhiri pekan lalu secara kuat lebih tinggi dengan S&P 500 membukukan rekor baru.
Indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi baru untuk sesi ketiga berturut-turut setelah Kongres AS mencapai kesepakatan menit terakhir untuk membuka kembali pemerintah AS dan menaikkan pagu utang pada minggu lalu.
"Jelas pasar telah membuat beberapa keuntungan yang bagus," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital. Saham-saham "mungkin akan mundur kembali sedikit dari situasi overbought."
Cardillo mengatakan bahwa sejauh ini laporan laba kuartal ini telah melampaui harapan, namun ia mengingatkan bahwa pertumbuhan pendapatan masih lemah.
Investor bersikap hati-hati menjelang rilis data pekerjaan AS September pada Selasa waktu setempat, yang telah tertunda sejak 4 Oktober karena penutupan sebagian kegiatan pemerintah AS.
Para pedagang akan mencoba untuk mencari beberapa petunjuk dari laporan itu sejak Federal Reserve AS telah menegaskan berkali-kali bahwa waktu pengurangan kebijakan stimulusnya akan tergantung pada data ekonomi.
"Selain keterlambatan pelaporan data ketenagakerjaan September yang seharusnya tidak terpengaruh oleh shutdown. Data ketenagakerjaan Oktober dan November juga kemungkinan besar terkena dampak," kata Daniel Silver, seorang ekonom di JPMorgan Chase, dalam sebuah catatan Jumat lalu.
Komponen Dow McDonald turun 0,6 persen setelah hasil kuartal ketiganya menunjukkan kinerja yang lemah di beberapa kawasan, seperti China, Jepang dan Australia. Perusahaan mengatakan lingkungan ekonomi saat ini tertahan "terus menekan hasil."
General Electric naik 2,3 persen setelah beberapa reaksi positif analis terhadap laporan laba Jumat. Citi menambahkan raksasa industri ke "daftar fokusnya", mengutip "banyak" katalis jangka pendek, seperti komentar "bullish" perusahaan tentang margin keuntungannya.
AT&T, juga di Dow, melonjak 1,8 persen setelah mengumumkan kesepakatan 4,9 miliar dolar AS dengan Crown Castle terkait dengan penjualan 600 menara nirkabel AT&T dan penyewaan 9.100 menara lainnya. Crown Castle turun 1,7 persen.
Ikon teknologi Apple naik 2,5 persen menjelang acara San Francisco Selasa yang diperkirakan akan meluncurkan perangkat iPad baru.
Teknologi kelas berat lainnya, Facebook, merosot 0,7 persen setelah mengalami kesalahan teknis yang mencegah beberapa 1,15 miliar penggunanya dari posting pembaruan status. Facebook mengakui sebuah pemadaman "singkat" dan mengatakan telah atasi.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun naik menjadi 2,62 persen dari 2,59 persen pada Jumat, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,68 persen dari 3,66 persen.
Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013