Kediri (ANTARA News) - Sedikitnya 1.700 ayam milik Hariyanto, seorang peternak ayam di Desa Srikaton, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dimusnahkan setelah ternak peliharaannya dinyatakan positif terkena virus flu burung. "Kini saya sudah tidak punya ayam lagi, karena selain dimusnahkan, sebelumnya sudah banyak yang mati," kata Harianto, Selasa. Sebelumnya dia memiliki 2.300 ekor ayam Buras, namun sejak sepekan lalu 730 ekor ayamnya mati secara mendadak. "Ketika ayam masih mati 30 ekor, satu bangkai ayam saya bawa ke dokter hewan, katanya mati karena terkena penyakkit usus buntu," ujarnya. Namun ketika angka kematian ayamnya sudah mencapai 700 ekor lebih, dia segera mendapat kepastian dari Dinas Kehewanan Kabupaten Kediri, bahwa ayam miliknya positif terkena virus flu burung. "Setelah itu saya diperintahkan untuk memusnahkan 1.700 ayam yang masih tersisa, katanya saya akan diberikan dana kompensasi yang sampai sekarang saya tunggu-tunggu," katanya. Ia menduga ayam buras miliknya tertular dari ayam ras milik warga desa setempat yang sebelumnya juga banyak yang mati. Selain dijanjikan mendapat dana kompensasi pemusnahan, Harianto mendapatkan tiga liter cairan disenfektan untuk disemprotkan ke seluruh bagian kandang ayam miliknya. "Padahal sesuai aturan ketika terjadi kasus flu burung, seharusnya penyemprotan disinfektan berada di dalam radius satu kilometer," ujarnya menambahkan. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kehewanan Kabupaten Kediri, Ketut Widanan, mengatakan penyemprotan disinfektan akan dilakukan secara bertahap. "Untuk sementara sebatas di kandang terjadinya kasus flu burung dulu, selanjutnya penyemprotan dilakukan dalam radius satu kilometer. Ini kami lakukan secara bertahap karena tenaga kami sangat terbatas," ujarnya. Ia mengaku masih akan membahas masalah tersebut pada Selasa pagi ini, karena informasi terjadinya kasus flu burung di daerahnya itu baru saja dia terima. (*)
Copyright © ANTARA 2006