Ankara (ANTARA) - Penduduk di kota pesisir Grindavik di Islandia menyaksikan letusan gunung berapi keempat dalam tiga bulan terakhir, menurut laporan media setempat pada Minggu.

Lahar telah mengalir di atas Grindavikurvegur, jalan antara kota barat daya dan seluruh Semenanjung Reykjanes, menurut lembaga penyiaran publik RUV.

Laporan tersebut menambahkan bahwa letusan dimulai pada Sabtu (16/3) pukul 8.23 malam waktu setempat (Minggu, 03.23 WIB).

Sumber letusan saat ini dekat dengan letusan sebelumnya yang terjadi pada 8 Februari, lebih dekat ke puncak gunung Stora-Skogfell, menurut laporan tersebut.

Selain itu menurut laporan, retakan dari letusan gunung tersebut memiliki panjang sekitar 3,5 kilometer, dengan lava mengalir ke selatan menuju tembok pertahanan di utara Grindavik, ke barat menuju Grindavikurvegur, serta ke arah timur.

Grindavik dan pemandian air panas Blue Lagoon di dekatnya segera dievakuasi, sedangkan Bandara Keflavik di barat laut dan bandara regional lainnya tidak terkena dampak letusan dan tetap beroperasi penuh, demikian laporan RUV.

Letusan saat ini, yang dipantau secara ketat oleh Kantor Meteorologi Islandia, adalah “yang paling kuat dalam sistem yang ada sejauh ini,” mengutip pernyataan ahli geofisika Magnus Tumi Gudmundsson.

“Saat ini, situasinya adalah kami terutama memantau perkembangan aliran lava. Ada yang mengalir ke tenggara menuju laut, namun perjalanannya sangat lambat. Kami juga memantau lidah yang mengalir ke barat, utara Svartsengi,” demikian laporan RUV mengutip pakar tersebut.

Laporan tersebut mencatat bahwa tembok pertahanan tampaknya menahan aliran lava dan mengarahkannya ke laut, sementara aliran lain di utara tembok mendekati jalur pasokan pemanas, tetapi masih agak jauh dari sana.

Garis panas berjarak sekitar 250 meter dari aliran lava, yang bergerak perlahan ke arah barat, kata laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa aliran tersebut menjadi kurang aktif dan melambat.

“Jika aktivitas tidak berkurang lebih lanjut dan aliran lahar berhenti, maka aliran lahar akan mencapai garis tersebut dalam beberapa jam ke depan,” kata pakar bencana alam di Kantor Meteorologi Islandia Einar Hjorleifsson kepada berita radio RUV saat meninjau situasi sebagai pukul 07.00 pagi waktu setempat (14.00 WIB).

Hjorleifsson mengatakan "gas yang berasal dari letusan juga sedang dipantau."

“Kami telah mengukur polusi belerang dari jarak kami di Grindavik, dan kami terus memantaunya hari ini. Para petugas tanggap darurat memiliki meteran gas dan masker gas. Hal ini telah melewati ambang ketidaknyamanan di banyak tempat malam ini,” katanya.

RUV mengatakan gas mungkin terlihat di Keflavik dan Reykjanes di kemudian hari. Sementara itu, Badan Meteorologi diperkirakan akan mengadakan pertemuan pada pukul 10 pagi dengan petugas tanggap darurat, diikuti dengan berita terkini tentang letusan tersebut.

Baca juga: Islandia umumkan status darurat menyusul erupsi gunung berapi
Baca juga: Gunung berapi Islandia meletus setelah aktif berpekan-pekan


Sumber: Anadolu

Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024