Banjarbaru (ANTARA) - Tim Materials and Membranes Research Group (M2ReG) Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang digagas Prof Muthia Elma memasang alat penjernih air untuk masyarakat pesisir di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan.
"Kami lakukan pemasangan alat filtrasi dan membran hasil karya tim peneliti M2ReG untuk menjernihkan air sungai," kata Muthia di Banjarbaru, Minggu.
Lokasi yang menjadi sasaran adalah Desa Tinggiran II Luar di Kecamatan Tamban lantaran telah lama menghadapi tantangan dalam memperoleh akses terhadap air bersih.
Diketahui sambungan pipa suplai air bersih dari pemerintah dan perusahaan daerah air minum masih banyak yang belum terjangkau oleh masyarakat di desa ini.
Oleh karena itu selama ini masyarakat terpaksa mengandalkan air sungai sebagai sumber utama untuk kebutuhan sehari-hari, meskipun air keruh dan tidak layak konsumsi.
Bahkan ada sebagian dari warga terpaksa membeli air bersih ke Kota Banjarmasin dengan cara menyeberang sungai menggunakan perahu dan membawa jerigen-jerigen berisi air dengan jarak tempuh cukup jauh.
Baca juga: 235 rumah tangga di Kota Madiun dapat sambungan air bersih gratis
Baca juga: Perumda Tirtanadi bantu tekan stunting dengan sediakan air bersih
Muthia menyatakan kegiatan pengabdian masyarakat itu menjadi sebuah langkah progresif dalam menanggulangi masalah krisis air bersih di Desa Tinggiran II Luar.
Dengan adanya instalasi alat filtrasi dan membran, diharapkan kualitas air sungai dapat ditingkatkan secara signifikan sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan rumah tangga tanpa khawatir akan risiko kesehatan.
"Pemasangan alat filtrasi dan membran bukan hanya sekadar solusi jangka pendek, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Desa Tinggiran II Luar," katanya.
Diharapkan bahwa dengan adanya infrastruktur ini, kesehatan dan kualitas hidup penduduk desa akan meningkat secara signifikan dalam waktu yang akan datang.
Kemudian peran serta aktif dari masyarakat setempat dalam membantu proses pemasangan alat filtrasi dan membran menurut Muthia menunjukkan semangat gotong royong yang masih kuat di tengah-tengah warga.
Kerja sama antara berbagai pihak, termasuk PT Adaro melalui program sosial yang bermitra dengan M2ReG sebagai fasilitator pelaksana telah membentuk fondasi yang kokoh untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.
"Hasil karya inovatif dari akademisi yang diimplementasikan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di sekitarnya maupun di seluruh Indonesia," ucap Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia ULM itu.
Baca juga: SPAM Semarang Barat, penopang kebutuhan air Kota Atlas
Baca juga: PDAM Tirta Langkisau Painan cari air bersih untuk korban banjir
Pewarta: Firman
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024