"Mogok nasional upaya terakhir buruh berkaitan dengan implementasi jaminan kesehatan seluruh rakyat pada 1 Januari 2014," kata Said Iqbal di Jakarta, Senin.
Disela-sela dialog kebangsaan di Istora Senayan Jakarta, Said mengatakan selain implementasi jaminan kesehatan, buruh juga menuntut kenaikan upah 50 persen serta mengenai outsourcing di BUMN.
"Kita kasih waktu pada Menteri BUMN (Dahlan Iskan, red) sampai akhir Oktober ini kalau tidak buruh BUMN akan bergabung dengan mogok nasional yang kita rencanakan 28 Oktober sampai 1 November 2013," tambahnya.
Jika tuntutan para buruh tersebut tidak juga dipenuhi maka akan dilakukan aksi mogok daerah yang akan berlangsung sporadis di 200 kabupaten-kota. Said menambahkan, pihaknya tetap membuka ruang dialog dengan pemerintah.
Mogok nasional diperkirakan akan mengakibatkan kerugian hingga Rp200 triliun dalam sehari. Para buruh sama sekali tidak melakukan aktifitas seperti biasa di perusahaan tempat mereka bekerja.
"Andai saja kita bisa menghemat 44 blok migas dan menekan korupsi maka APBN kita bisa Rp18 ribu triliun. Korupsi bisa ditekan, pengendalian terhadap pajak-pajak bisa untuk jaminan kesehatan dan infrastruktur," jelasnya.
Pada kesempatan itu Said juga meminta maaf kepada masyarakat yang akan terganggu akibat mogok nasional para buruh.
Sebelumnya, para buruh juga telah melakukan aksi mogok nasional pertama pada 3 Oktober 2012.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013