Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Bidang Pertanahan Partai Demokrat Albert Yaputra menegaskan, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Subur Budhisantoso tak pernah dijemput paksa BIN sebagaimana dituding mantan Direktur Eksekutif M Rachmad.

Menurut Albert, yang justru terjadi adalah mereka bersama-sama berada di Pontianak, Kalimantan Barat.

Albert menceritakan, Jumat itu (18/10) usai shalat Jumat, Subur dan dia Budhisantoso bertolak dari Jakarta menuju Pontianak.

"Benar Pak Budi sama saya ke Pontianak dalam rangka kegiatan partai di dapil saya," kata Albert kepada ANTARA News, Jakarta, Senin, sembari mengatakan Subur ada di kota itu hingga Minggu (20/10).

"Setelah memberikan bantuan kepada 129 siswa miskin pada hari Sabtu, sorenya, saya dan pak Subur Budisantoso membuka posko pemenangan Albert Yaputra di Pontianak. Jadi tidak benar kalau diculik," kata Albert.

Albert menambahkan, pada Idul Adha, Subur juga mendatangi Pontianak untuk menyerahkan hewan qurban sekalian kuliner.

"Jadi pada saat berada di Pontianak, Pak Subur enggak pernah cerita apa pun soal undangan PPI. Pak Budi malah kaget saat ditelepon bahwa dirinya diculik," kata dosen Universitas Bung Karno itu.

Mantan Direktur Eksekutif, M Rachmad menyebut Subur Budisantoso dijemput BIN Jumat lalu sesaat akan menjadi pembicara dalam diskusi yang diadakan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).


Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013