Simulasi capres dan elektabilitas diatas menunjukkan bahwa capres PDIP Megawati dan capres Golkar Aburizal Bakrie bersaing ketat dan bisa saling mengalahkan,"
Jakarta (ANTARA News) - Hasil riset terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan hanya bakal calon presiden yang bisa diajukan pada Pemilu Presiden 2014, yaitu tiga dari partai perolehan suara terbanyak.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby didampingi Ardian Sopa di Jakarta, Minggu, mengatakan, hasil survei LSI jika pemilu legislatif dilaksanakan hari ini, tiga partai menduduki urutan teratas yakni Partai Golkar (20,4 persen), PDIP (18,7 persen), dan dan Partai Demokrat (PD) sebesar 9,8 persen.
Kemudian Gerindra (6,6 %), PAN (5,2 %), PPP (4,6 %), PKB (4,6 %), PKS (4,4 %), Hanura (3,4 %), Nasdem (2,0 %), PBB (0,6 %), PKPI (0,3 %) dan yang belum menentuan (19,4 %).
"Jika hasil pemilu seperti survei dan persyaratan capres adalah diajukan parpol dengan suara nasional 25 persen dan perleh kursi DPR 20 persen, maka hanya Golkar, PDIP dan Demokrat yang bisa mengajukan capres pada Pilpres 2014," kata Adjie.
Survei LSI itu diadakan pada 12 September--5 Oktober 2013, di 33 Provinsi dan menggunakan 1.200 responden. Dengan metode multistage random sampling, estimasi kesalahan penyamplingan sekitar 2,9 %. Survei itu juga menggunakan instrumen kuesioner dengan wawancara tatap muka (face to face interview).
Adjie menjelaskan, Jika hasil survei itu disimulasikan ke dalam indeks Capres 2014 yang dibuat LSI, maka akan hanya ada 3 nama capres riil yaitu Aburizal Bakrie (Partai Golkar dan koalisinya), Megawati Soekarnoputri (PDIP dan koalisinya), dan pemenang konvensi Partai Demokrat.
"Jokowi dan Prabowo walaupun tinggi elektabilitasnya, hanya akan menjadi capres wacana karena masih tergantung pada kebaikan hati/dukungan tokoh/partai di luarnya," katanya.
Dalam survei LSI Maret 2013, elektabilitas Prabowo mencapai 19,2 % (termasuk tiga besar kandidat tekuat capres selain Megawati dan Aburizal Bakrie). Namun elektabilitas Prabowo tidak didukung dengan elektabilitas Partai Gerindra.
Partai Gerindra dalam sejumlah survei yang dilakukan LSI masih di bawah 10 % dan di bawah tiga partai (Golkar, Demokrat, dan PDIP). Elektabilitas Prabowo belum mampu dikonversikan menjadi elektabilitas partai.
Jokowi pun bukanlah pemimpin struktural PDIP. Walaupun memiliki elektabilitas yang tinggi, maju tidaknya Jokowi dalam Pilpres masih menyisahkan perbedaan pendapat di internal PDIP.
Oleh karena itu, kata Adjie, suka atau tidak suka, majunya Jokowi dan Prabowo masih dinilai oleh publik sebagai wacana belaka. Kedua tokoh ini belum bisa dimasukkan sebagai capres riil yang akan bertarung dalam pilpres 2014 nanti.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013