Jakarta (ANTARA News) - Presiden pendiri Nintendo, Hiroshi Yamauchi meninggal dunia pada usia 85 tahun.
Dia meninggal pada Kamis (17/10) waktu Jepang sebagaimana diwartakan cnn.com, Minggu.
Nintendo mengkonfirmasi Yamauchi meninggal pada Kamis melalui surat elektroniknya yang dikirimkan ke sejumlah media massa. Mendiang Yamauchi meninggal karena menderita penyakit pneumonia setelah dirawat di sebuah rumah sakit di kawasan Jepang bagian tengah.
Pendiri Nintendo itu telah berhasil membawa Nintendo menjadi salah satu konsol paling digemari pecinta game maya di seluruh dunia. Upayanya itu dirintis sejak mengambil alih perusahaan milik kakeknya ketika Yamauchi masih menjadi mahasiswa pada 1949.
Sejak 1949 hingga 2002 (53 tahun), dirinya telah membawa Nintento menelurkan sejumlah game fenomenal melalui perangkat Gameboy.
Gameboy itu dapat dipakai untuk memainkan game populer seperti Donkey Kong yang telah menjadi karakter ikonik. Selain itu, ada juga game karakter tukang ledeng berkumis Mario dari Italia.
"Seluruh jajaran Nintendo akan meneruskan semangat Tuan Yamauchi. Kami akan menghormatinya dan meneruskan metode pendekatannya untuk pengembangan konsol bercita rasa hiburan. Dia telah mengajarkan banyak hal dan nilai-nilai positif. Dia melakukan terobosan-terobosan sehingga Nintendo ada di jalur yang sesuai dengan tuntutan zaman," kata presiden Nintendo saat ini Satoru Iwata.
Forbes sendiri merilis pada April bahwa kekayaan Yamauchi mencapai USD2,1 miliar atau berada di peringkat 831 daftar orang terkaya dunia.
Sang presiden telah mengundurkan diri dari Nintendo pascapeluncuran konsol Wii meski penjualannya belum secemerlang Gameboy.
Sementara itu, meski dia bukan seorang penggemar bisbol, Yamauchi membeli saham mayoritas Seattle Mariners pada 1992 sehingga mampu membantu klub tetap berada di Pacific Northwest ketika terdapat kemungkinan besar dipindahkan ke Florida.
Bahkan banyak rumor beredar dia tidak pernah menyaksikan secara langsung klub yang dibelinya itu ketika bertanding.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013