Namun, persoalannya adalah Bulog perlu kecepatan dalam rangka proses bongkar muatnya...

Jakarta (ANTARA) - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan bahwa Perum Bulog harus terus berbenah untuk meningkatkan kinerjanya, terutama dalam percepatan distribusi beras.

Pernyataan itu disampaikan Yeka usai melakukan inspeksi mendadak ke Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Jumat, untuk memastikan ketersediaan beras.

Menurut Yeka, pasokan beras di Bulog sebetulnya cukup, tetapi proses logistik dan distribusi beras dari gudang ke konsumen masih terbilang lamban.

“Kalau dilihat dari segi pasokan, sebetulnya kalau beras dikatakan ada, ya ada. Namun, persoalannya adalah Bulog perlu kecepatan dalam rangka proses bongkar muatnya,” kata dia kepada wartawan.

“Sehingga beras bisa lebih cepat tersedia untuk melayani masyarakat,” ujar dia lagi.

Yeka menyebut proses distribusi 2.000 ton beras Bulog ke pasar saat ini membutuhkan waktu 3-4 hari. Ini dikhawatirkan menyebabkan keterlambatan dalam penyaluran beras ke masyarakat.

Oleh karena itu, Yeka mengatakan bahwa Bulog harus melakukan pembenahan pada sistem logistiknya, termasuk proses bongkar muat barang. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat ketersediaan beras di pasaran.

Dengan percepatan logistik, diharapkan harga beras dapat stabil dan kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Pada hari ini, Ombudsman RI juga melakukan inspeksi ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta, untuk melihat pasokan beras sekaligus mengecek efektivitas kinerja pemerintah dalam menstabilkan harga beras.

Hasil sementara menunjukkan bahwa pasokan beras di pasar tersebut aman. Para pedagang juga menerapkan kebijakan pemerintah terkait relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium, yang mulai diberlakukan pada 10 Maret lalu.
Baca juga: Menteri Pertanian apresiasi kinerja Bulog
Baca juga: DPR harap adanya audit kinerja Bulog terkait pengelolaan beras

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024