Chongqing (ANTARA) -
Sebuah penerbangan demonstrasi dari Chongqing, China barat daya, ke Kota Zigong, di Provinsi Sichuan yang berdekatan, berhasil dituntaskan di bawah Peraturan Penerbangan Visual (Visual Flight Rules/VFR) pada Rabu (13/3), yang menandai peluncuran rute udara ketinggian rendah antarprovinsi di daerah tersebut.
Dioperasikan oleh pesawat Cessna 172, penerbangan ini mengadopsi VFR, yang memungkinkan pilot untuk terbang dengan menggunakan referensi visual, seperti tengara (landmark) di darat dan pesawat lain.
Ketinggian vertikal wilayah udara ketinggian rendah dari permukaan tanah berkisar antara 1.000 meter hingga 3.000 meter. Rute baru ini seperti jalan raya antarprovinsi yang dibangun di wilayah udara ketinggian rendah. Semua pesawat yang beroperasi melalui rute reguler ini dapat menikmati waktu pengajuan penerbangan yang lebih singkat dan prosedur perizinan yang disederhanakan, kata otoritas setempat.
Pada hari yang sama, Chongqing dan Sichuan juga menandatangani nota kerja sama dalam pengelolaan wilayah udara ketinggian rendah terkoordinasi, yang merinci pembagian informasi meteorologi, layanan pendukung, transportasi jarak pendek regional, dan sebagainya.
Saat ini, rute tersebut masih dalam tahap uji coba operasi. Penerbangan reguler diperkirakan akan dimulai pada paruh kedua tahun ini.
Pada akhir 2023, skala ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) China diperkirakan mencapai lebih dari 500 miliar yuan (1 yuan = Rp2.166) atau sekitar 70 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.582), dengan skalanya diperkirakan akan meningkat menjadi 2 triliun yuan pada 2030, menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China/CAAC).
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024