BPBD: Banjir di Bojonegoro rendam 48 desa dan 1.880 hektare lahan

Banjir telah surut meski masih menyisakan sedikit genangan. Dampak banjir beberapa hari kemarin setidaknya merendam 11 kecamatan, 48 desa, dan lahan 1.880 hektare

Bojonegoro (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang terjadi di kabupaten setempat telah surut.

"Banjir telah surut meski masih menyisakan sedikit genangan. Dampak banjir beberapa hari kemarin setidaknya merendam 11 kecamatan, 48 desa, dan lahan 1.880 hektare," kata Laela di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat.

Menurut Laela, akibat adanya banjir tersebut membuat sebagian warga ada yang mengungsi antara lain di Gedung Serba Guna Bojonegoro.

"Tanggap bencana yang dilakukan membuka tempat pengungsian yang memang bener-benar dibutuhkan, mendirikan dapur umum, dan memberikan bantuan yang di butuhkan warga yang berdampak," ujarnya.

Baca juga: Brimob Bojonegoro kerja bakti bersihkan rumah warga

Banjir Bengawan Solo yang melintasi wilayah Kabupaten Bojonegoro terakhir merendam beberapa desa di Kecamatan Kanor dan Baureno yang berada berada di hilir Bojonegoro.

"Harapannya tanggul-tanggul semakin ditinggikan, sebagai upaya mitigasi bencana dan banjir dapat ditanggulangi," ucap Laela.

Selain itu Laela juga terus mengimbau kepada masyarakat yang ada di bantaran Bengawan Solo agar mewaspadai longsor pasca-banjir.

"Sebab pasca-banjir banyak terjadi longsor. Untuk itu pemerintah desa juga mempunyai opsi-opsi agar memperhatikan keselamatan warganya yang ada di bantaran Bengawan Solo," kata Laela Noer Aeny.

Baca juga: Ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim turun