Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Jumat, menyampaikan inovasi tersebut bisa dilakukan melalui eksplorasi kebudayaan di tanah air yang dikemas dalam bentuk yang modern, dengan catatan tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam proses pembuatannya.
"Kami juga berharap pelaku industri furnitur dapat terus mengikuti tren pasar global dengan melakukan inovasi dan selalu melakukan eksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern. Namun tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam rantai pasoknya, serta mengikuti kaidah ekonomi sirkular," ujarnya.
Dirinya mengatakan apabila hal tersebut dapat dilakukan, Indonesia akan menjadi trendsetter dalam pengembangan gaya hidup yang berorientasi lingkungan (eco lifestyle furniture), serta membuat iklim industri furnitur menjadi lebih baik.
Untuk mendorong para pelaku IKM furnitur untuk terus berinovasi, pihaknya rutin menggelar pameran guna meningkatkan daya saing sektor tersebut. Salah satunya yakni Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) yang diselenggarakan pada 2-5 Maret 2024.
Dirinya menilai ajang tersebut turut membuka akses pasar global bagi IKM furnitur, karena pameran itu tergabung dalam circuit ASEAN and China furniture exhibition yang waktu pelaksanaannya berkesinambungan, dimulai dari Vietnam, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan China.
Ia mengatakan hal yang menarik dari JIFFINA 2024 yakni pihaknya memiliki program Business Matching yang mempertemukan calon pembeli dengan para produsen di sektor furnitur.
Oleh karena itu ia mengajak para pelaku IKM furnitur agar dapat berpartisipasi dalam belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN ,dan BUMD dengan memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Saya sangat berharap agar makin banyak industri furnitur yang mengurus sertifikasi TKDN agar dapat menjual produknya di e-katalog,” katanya.
Selain itu ia menyampaikan di tengah kondisi ketidakpastian global, sektor industri furnitur masih berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.
Pihaknya mencatat pada tahun 2023, industri furnitur berkontribusi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 1,3 persen, dengan nilai kinerja ekspor mencapai 1,8 miliar dolar AS.
Baca juga: Kemenperin siapkan konsep EIP guna pacu keberlanjutan industri
Baca juga: Kemenperin dorong pemulihan industri minuman lewat berbagai kebijakan
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024