Perempuan mesti menjadi peserta penting dalam pencegahan konflik dan penengahan serta memperoleh hak layak dalam pengambilan keputusan serta ikut serta dalam proses pembangunan nasional dan pembangunan perdamaian pasca-konflik.

PBB, New York (ANTARA News) - Masyarakat internasional mesti memberi perhatian lebih besar pada peran khusus perempuan dan proses pembangunan perdamaian, dan perlindungan perempuan selama dan setelah konflik, kata utusan China untuk PBB, Jumat.

"Menghormati dan melindungi hak perempuan bukan hanya cerminan kemajuan dalam peradaban dan masyarakat manusia, tapi juga sangat berkaitan dengan pembangunan dan perdamaian global," kata Liu Jieyi, Wakil Tetap China untuk PBB, di Dewan Keamanan dalam debat terbuka mengenai "Perempuan dan Perdamaian dan Keamanan".

Liu menyatakan, keikut-sertaan efektif perempuan adalah dasar penting untuk mewujudkan kestabilan sosial dan perdamaian yang berkesinambungan.

"Perempuan mesti menjadi peserta penting dalam pencegahan konflik dan penengahan serta memperoleh hak layak dalam pengambilan keputusan serta ikut serta dalam proses pembangunan nasional dan pembangunan perdamaian pasca-konflik," katanya.

Masyarakat internasional mesti, melalui peningkatan pembangunan ekonomi dan sosial, secara efektif meningkatkan status perempuan dan meningkatkan sumbangan positif mereka bagi pemeliharaan keamanan dan perdamaian internasional, kata Liu sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Mengenai perlindungan hak dan keselamatan perempuan, Liu menyatakan di semua negara, pemerintah lah yang memikul tanggung jawab utama.

"Masyarakat internasional juga mesti mendukung negara dalam upaya mereka dalam memelihara kepentingan dan hak asasi manusia dan mesti menyediakan bantuan konstruktif sehubungan dengan itu," kata Liu.

Pada saat yang sama ia menekankan Dewan Keamanan mesti memainkan peran uniknya dan meningkatkan kerja sama serta koordinasi dengan lembaga terkait PBB.

"Dewan Keamanan, sebagai badan utama yang bertugas dalam memelihara perdamaian dan keamanan, mesti memusatkan perhatian pada pencegahan konflik, penengahan sengketa dan pembangunan perdamaian pasca-konflik, denan tujuan menciptakan lingkungan politik, keamanan dan hukum bagi perlindungan hak dan keamanan perempuan," katanya.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013