Banjarnegara (ANTARA News) - Seekor macan tutul (Panthera pardus) yang dirawat di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaporkan mati karena terluka ketika terjebak perangkap babi hutan di Cilacap.
"Macan tutul itu mati tadi malam (Jumat, red.) akibat luka yang tidak sembuh," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Aziz Achmad, saat dihubungi Sabtu.
Menurut dia, luka yang dialami macan tutul tersebut disebabkan jeratan kabel rem yang digunakan warga Desa Kuta Agung, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, untuk menjebak babi hutan.
"Jeratannya melingkar di tubuh macan tutul itu. Kemudian sudah saya upayakan untuk dioperasi dan dijahit," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, operasi tersebut dilakukan oleh drh. Agung dan drh. Anton hingga tiga kali.
Oleh karena macan tutul itu banyak bergerak, lanjut dia, luka yang telah dijahit pun kembali robek.
"Tampaknya dari jeratan itu mengakibatkan infeksi hingga akhirnya macan tutul tersebut tidak tertolong," katanya.
Ia mengatakan bahwa hingga saat ini macan tutul tersebut belum dikubur karena masih menunggu kedatangan tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng.
Saat dihubungi secara terpisah, salah seorang petugas BKSDA Jateng, Endi Suryo Heksiyanto, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu tim medis yang akan memeriksa kondisi macan tutul tersebut sebelum dikubur.
Seperti dilaporkan, seekor macan tutul ditemukan terjebak dalam perangkap babi hutan yang dipasang warga Desa Kuta Agung, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, Kamis (26/9).
Macan tutul tersebut diperkirakan berasal dari Petak 28A hutan alam yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Keesokan harinya, Jumat (27/9), macan tutul tersebut dievakuasi oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi Wilayah II Cilacap-Pemalang untuk dititipkan ke Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara, yang merupakan tempat konservasi.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013