Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ditemani Ibu Ani Yudhoyono dan putra pertama Agus Harimurti Yudhoyono beserta istri Annisa Pohan tiba di kediaman mantan presiden Soeharto tersebut sekitar pukul 14.20 WIB.
Dalam kunjungannya, keluarga SBY disambut langsung keluarga almarhum, yaitu adik HM Soeharto (Probo Sutedjo), putra keempat yakni Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) dan kerabat keluarga lainnya.
Usai disambut keluarga, rombongan SBY yang didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo berkesempatan untuk melihat memorial seluas 3.620 meter persegi yang terdiri atas bangunan Joglo, rumah eyang buyut dan petilasan tempat lahir Soeharto.
Saat melihat memorial, rombongan SBY dipandu oleh juru bicara keluarga Soeharto, Joko Utomo mulai dari memasuki ruang khusus diarorama perjalananan Soeharto hingga mencermati beberapa barang peninggalan almarhum Soeharto selama kurang lebih 30 menit.
Mantan Kepala Arsip Nasional jaman orde baru itu mengatakan di dalam ruangan tersebut, saat mendampingi sesekali SBY menceritakan kenangannya ketika menjadi bawahan Presiden Soeharto, atau sebagai Panglima Kodam.
"Pak SBY masih teringat betul sifat Soeharto yang humanis. Apalagi beliau (SBY) kan pernah menjadi Pangdam di bawah kepemimpinan Soeharto," katanya saat ditemui usai Presiden SBY meninggakan memorial tersebut.
Selain bersilaturahmi dan makan bersama dengan keluarga Soeharto, SBY juga berfoto bersama seluruh keluarga di depan rumah petilasan Soeharto, kemudian kunjungan SBY diakhiri dengan penulisan pesan dan kesan SBY di atas gambar HM Soeharto.
"Hormat kami rakyat Indonesia kepada Pak Harto, pejuang kemerdekaan dan pemimpin pembangunan. Terima kasih atas jasa Bapak," demikian isi tulisan tangan SBY yang ditandatangi langsung.
Sementara itu, Titiek Soeharto mengaku bahagia dengan kedatangan SBY di rumah tempat lahir Presiden Kedua RI tersebut, dan tidak ada maksud khusus dalam kunjungan tersebut kecuali silaturahim dan mengenang kembali sosok Soeharto.
"Apalagi bapak (Seoharto) kan senior beliau (SBY). Hanya sekedar silaturahmi saja, tidak ada maksud lain, kami juga tidak pernah mengusulkan atau memaksa untuk pengakuan Pak Harto sebagai pahlawan," katanya.
(KR-HRI/N002)
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
sehingga sepeniggal beliau banyak yg mendoakan...sampai - sampai didesa desa, kecamatan, kabupaten semua warga berkumpul berdoa /tahlilan untuk beliau ..semoga Alloh swt mengampuni semua dosanya dan menerima amal kebaikannya, amin