Para siswa belajar membuat keputusan keuangan secara efektif dan berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) -

PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) menyelenggarakan program edukasi keuangan bertajuk Financial Literacy Program (Filter) terhadap 332 siswa dari 35 SMA/ SMK di Kota Padang dan Kota Bandar Lampung.

"Para siswa belajar membuat keputusan keuangan secara efektif dan berkelanjutan, dengan memahami konsep perencanaan keuangan secara konvensional ataupun syariah," ujar Regional Business Manager Mandala Finance Hendri Saputra dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Di akhir pembelajaran, lanjutnya, para siswa berkompetisi mengampanyekan topik keuangan dengan cara yang inovatif dan kreatif melalui beragam platform media sosial.

"Hasilnya, 317 proyek kampanye literasi keuangan yang dipublikasikan mampu menjangkau lebih dari 1,6 juta generasi muda selama dua bulan," ujar Hendri.

Melalui serangkaian pembelajaran berbasis aktivitas, Hendri menjelaskan para siswa mengeksplorasi sejumlah topik-topik keuangan fundamental, meliputi pendapatan, anggaran, tabungan dan investasi, berbelanja cerdas, kredit dan utang, perlindungan konsumen, manajemen risiko, serta tujuan keuangan.

"Usai menuntaskan seluruh pembelajaran, pengetahuan literasi keuangan para siswa tumbuh signifikan hingga 52 persen," ujar Hendra.

Dalam kesempatan sama, Academic Advisor and Operations Counsel PJI Robert Gardiner menyebut program ini menjadi aset berharga bagi para siswa sebelum memasuki tingkat pendidikan tinggi dan segera memperoleh pendapatan sendiri.

"Selain terampil, mereka juga diharapkan memiliki pola pikir untuk membudayakan pengelolaan keuangan pribadi yang sehat, baik untuk diri sendiri, keluarga, dan komunitas, hingga mencapai kemapanan dan kemandirian keuangan di masa depan," ujar Robert.

Seiring dengan itu, Plt Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat Guntar Kumala menyebut pemahaman keuangan yang memadai akan meningkatkan kepercayaan diri setiap individu untuk mengambil keputusan dan perilaku keuangan yang tepat, termasuk mengakses berbagai layanan keuangan yang tersedia di industri.

"Kondisi itu akan mengarahkan mereka untuk mencapai potensi dan kesejahteraan keuangan yang lebih baik di masa depan serta secara masif berdampak pada stabilitas pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar Guntar.


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Barlius menyebut konten dan agenda pembelajaran dalam program ini akan membangun karakter dan memperkuat kompetensi peserta didik yang selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Sulpakar menyebut melalui pola pikir dan karakter positif dalam hal pengelolaan keuangan, maka pihaknya sedang mempersiapkan generasi muda untuk mencapai masa depan yang lebih stabil dan sejahtera secara keuangan.

Baca juga: OJK targetkan inklusi keuangan bagi 2 juta orang lewat Gerak Syariah
Baca juga: OJK Maluku tingkatkan literasi keuangan masyarakat di Pulau Banda

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024