"Setiap pulau di Nusantara kini tercatat by name dan by address, memiliki nama dan tercatat koordinatnya. Ini juga kami laporkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Kepala BIG Dr Asep Karsidi pada Peluncuran Referensi Tunggal Informasi Geospasial Indonesia di Jakarta, Kamis.
Angka 13.466 pulau, diakui Asep, berbeda dengan data lama yang menyebut jumlahnya mencapai 16-17 ribu pulau, karena penghitungan yang baru sudah didasarkan kriteria yang digunakan PBB seperti eksistensinya di kala pasang tertinggi.
Data kewilayahan baru ini, lanjut dia, bisa menjadi dasar perencanaan dan pengelolaan batas wilayah administratif dan penetapan kebijakan berbasis spasial lainnya, seperti dalam hal lingkungan pesisir, keperluan pelayaran, hingga pengelolaan kebencanaan.
BIG juga meluncurkan Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI) 2013 berupa sistem koordinat nasional, yang dengan demikian pengukuran wilayah dapat dilaksanakan secara konsisten dan terpadu, sehingga perbedaan pengukuran antara satu instansi dengan instansi lainnya seperti di masa lalu bisa dihindari.
Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) skala 1:250.000 terbaru yang juga diluncurkan BIG, ujar Asep, harus menjadi dasar setiap pembuatan peta tematik seperti peta sumber daya alam, peta transportasi, peta daerah aliran sungai, peta tata ruang dan lain-lain sesuai UU no 4/2011 tentang Informasi Geospasial.
"Peta skala 1:250.000 yang terbaru ini memiliki akurasi hingga 50 meter untuk posisi horizontal dan 25 meter untuk posisi vertikal. Instansi lain tinggal mengacu saja, tak perlu membuat sendiri-sendiri, gratis tinggal mengambil dari Ina-geoportal," katanya.
Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013