Bandung (ANTARA News) - Jawa Barat perlu memperbanyak pemandu yang mahir berbahasa Mandarin untuk menyasar pasar wisata Asia Timur terutama China, kata pelaku pariwisata Jabar Anna Michau di Bandung, Jumat.
"Potensi wisatawan China yang bepergian ke luar negeri sekitar 85 juta per tahun dan terus meningkat seiring peningkatan kalangan menengah di sana. Jabar sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia perlu memperbanyak pemandu yang bisa berbahasa Mandarin," kata Anna.
Pengelola biro perjalanan ini menyebutkan, sejauh ini bahasa kerap menjadi kendala dalam memandu wisatawan Asia Timur.
"Terkadang dipaksakan dengan menggunakan bahasa Inggris sehingga kurang maksimal," katanya.
Selain dari agen perjalanan, pemandu yang mahir dalam berbagai bahasa seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Korea dan Arab juga perlu ada di setiap obyek wisata.
"Bila tujuanya menyasar kawasan Asia Timur khususnya China, jelas harus lebih banyak lagi pemandu berbagasa Mandarin. Sejauh ini memang lulusan sekolah bahasa itu masuk ke instansi hanya sebagian kecil yang masuk sebagai pelaku pariwisata," katanya.
Kepal Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat H Nunung Sobari menyebutkan pemandu wisata mahir berbahasa asing terutama Mandarin sangat diperlukan untuk meningkatkan penetrasi ke pasar wisata Asia Timur.
"Selain memandu di perjalanan dan obyek wisata, juga mereka dituntut aktif membantu promosi di jejaring sosial menembus berbagai negara, sehingga terjalin jejaring yang lebih luas lagi," kata Nunung.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013