perlu menjaga kecukupan asupan minum yakni delapan gelas sejak berbuka puasa sampai sahur

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan pasien tuberkulosis (TB) tetap minum obat saat bulan Ramadhan yakni pada malam hari sebelum tidur.

"Ingat, jangan sampai obat TB terputus karena akan ada dua akibatnya yakni penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi, bahkan bisa saja bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik," kata dia saat dihubungi, Kamis.

Lalu, terkait kiat berpuasa bagi pasien TB, Tjandra yang juga Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi itu mengingatkan pentingnya pasien seperti halnya masyarakat umum untuk menjaga asupan bergizi saat berbuka puasa dan sahur.

"Ini bagus untuk TB dan juga untuk kesehatan secara umun, jadi jagalah menu buka puasa dan juga sahur, serta kalau ada makanan lain sesudah Tarawih misalnya," tutur dia.

Selain itu, imbuh Tjandra, pasien juga perlu menjaga kecukupan asupan minum yakni delapan gelas sejak berbuka puasa sampai sahur karena ini penting bagi kesehatan mereka apalagi bila ada keluhan batuk.

Terakhir, Tjandra menyarankan pasien segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan apabila mengalami keluhan tertentu sehubungan dengan penyakit TB-nya.

Tjandra saat ini menjadi salah satu perwakilan Indonesia yang menghadiri pertemuan regional tuberkulosis di Manila. Dalam pertemuan yang membahas upaya regional Asia untuk memperkuat pengendalian TB.

Berdasarkan Global TB Report tahun 2021, diperkirakan terdapat ada 824.000 kasus TB di Indonesia, dengan pasien yang ditemukan, diobati, dan dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional sekitar 393.323 (48 persen).

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengatakan TB masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia dan global. Penyakit ini menjadi satu dari 10 penyebab utama kematian dunia, dan Indonesia adalah negara dengan beban TB peringkat ke-3 tertinggi setelah India dan China.

Indonesia berkomitmen untuk mencapai eliminasi TB pada tahun 2030 dengan target angka insiden 65 per 100.000 penduduk dengan angka kematian 6 per 100.000 penduduk.
Baca juga: Kemenkes: edukasi penting untuk singkirkan stigma tentang TBC
Baca juga: Kemenkes: Kolaborasi penting guna eliminasi TBC cegah isu multiaspek
Baca juga: Temuan kasus Tuberkulosis di Banten dan Jabar lampaui angka estimasi

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024