London (ANTARA News) - Pasar saham utama Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Kamis, karena investor mencerna berita dari kesepakatan menit terakhir untuk menaikkan pagu utang AS dan mencegah potensi bencana gagal bayar.

Dalam perdagangan awal, indeks acuan FTSE 100 perusahaan terkemuka di London turun 0,37 persen menjadi 6.547,28 poin.

Indeks DAX 30 di Frankfurt merosot 0,33 persen menjadi 8.817,11 poin dan indeks CAC 40 di Paris melemah 0,22 persen menjadi 4.234,44 poin dibandingkan dengan penutupan Rabu.

Imbal hasil obligasi AS juga turun sedikit berdiri di 2,643 persen, turun dari 2,663 persen pada Rabu sore dalam perdagangan di pasar sekunder untuk utang yang telah diterbitkan.

Amerika Serikat telah menghindari bencana gagal bayar (default) karena Kongres meloloskan dan Presiden Barack Obama menandatangani RUU yang memperpanjang pagu utang nasional dan mengakhiri penutupan pelayanan pemerintah federal yang telah berlangsung selama dua minggu.

Pasar utama Eropa telah berbalik lebih tinggi pada Rabu karena meningkatnya harapan kesepakatan tersebut.

"Sebuah bencana gagal bayar AS telah dihindari, anggaran jangka pendek telah disepakati yang akan mengirim pegawai pemerintah yang dirumahkan kembali bekerja, indeks Eropa diperdagangkan sedikit lebih rendah pada Kamis," kata analis Alpari, Craig Erlam.

"Reaksi terhadap kesepakatan di Kongres telah relatif kecil, ketika Anda mempertimbangkan seberapa dekat AS datang untuk membawa pasar keuangan global dan ekonomi global bertekuk lutut."

"Meskipun, Anda bisa berpendapat bahwa investor tidak pernah benar-benar membeli ke gagasan bahwa AS akan gagal bayar untuk pertama kalinya, yang akan menjelaskan mengapa kenaikan ini, seperti kerugian selama beberapa minggu terakhir, telah menjadi minimal."

Setelah berminggu-minggu berdebat penuh gejolak, tindakan tersebut disahkan pada Rabu malam, kurang dari dua jam untuk sampai ke 17 Oktober, tanggal dari mana Departemen Keuangan telah memperingatkan mungkin tidak mampu membayar tagihannya.

Rencana itu akan mencegah krisis yang paling mendesak dengan memperpanjang kewenangan pinjaman Departemen Keuangan sampai 7 Februari. DPR AS juga mencapai kesepakatan tentang pendanaan pemerintah hingga 15 Januari.

"Mereka yang mengambil tendangan spekulatif pada kesepakatan yang dilakukan akan mencari uang tunai pagi ini," kata dealer Jonathan Sudaria di perusaahn pedagang Capital Spreads di London, Kamis.

Namun, ekuitas Asia telah menguat karena para investor menyambut kesepakatan fiskal AS, demikian AFP.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013