Nantinya pada bulan Juni-Juli cuaca akan berubah menjadi agak dingin"

Denpasar (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menyatakan cuaca panas yang belakangan melanda Bali masih tergolong normal karena posisi matahari tepat di atas wilayah Pulau Dewata.

"Posisi matahari tepat berada di atas Pulau Bali pada bulan Oktober sehingga mengakibatkan cuaca cukup panas," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Nyoman Gede Wirajaya, Kamis.

Menurut dia, kondisi tersebut wajar karena merupakan siklus tahunan mengingat posisi Pulau Bali yang berada di selatan garis Katulistiwa.

Ia menjelaskan bahwa cuaca panas akan mereda saat pergerakan matahari menjauhi garis Katulistiwa hingga ke utara yang diperkirakan terjadi pada rentang bulan November-Desember.

"Nantinya pada bulan Juni-Juli cuaca akan berubah menjadi agak dingin. Itu sudah menjadi siklus tahunan," ucapnya.

Wirajaya menampik cuaca panas di Bali dipengaruhi badai atau siklon tropis karena wilayah itu berada jauh dari pusat badai.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini temperatur suhu di Bali rata-rata mencapai 23-33 derajat celcius yang dinilainya masih normal.

"Kalau di suhu atas 35 derajat celcius baru diantisipasi," katanya.

Cuaca yang terik juga dibarengi dengan kecepatan angin bergerak dari timur menuju tenggara mencapai 8-34 km per jam.

Sementara itu terkait musim hujan, beberapa daerah di Bali, kata Wirajaya, diperkirakan sudah memasuki hujan terutama di kawasan Bali Tengah.

Sedangkan untuk kawasan Bali Selatan diperkirakan akan memasuki musim hujan pada Oktober-November, sedangkan kawasan Bali Utara dan Nusa Penida diperkirakan akan memasuki musim hujan paling terakhir yakni Desember.

Dari laman BMKG Denpasar disebutkan rata-rata kelembaban di Pulau Dewata pada Kamis (17/10) mencapai 52 hingga 94 persen.

Meski kondisi cuaca yang terik namun hal itu tak mengganggu aktivitas warga khususnya di Denpasar.

Beberapa di antara mereka memilih tak banyak menghabiskan waktu di luar ruangan atau sekedar berteduh sejenak dari cuaca terik.

"Aktivitas saya sebagian besar di luar ruangan. Karena tak kuat cuaca panas, beberapa kali saya mesti berhenti untuk berteduh," kata Leonardus, warga Denpasar.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013