Dengan keyakinan pada kualitas cerita dan pengalaman bekerjasama dengan Joko Anwar, Reza Rahadian akhirnya menerima tawaran tersebut

Jakarta (ANTARA) - Aktor Reza Rahadian mengungkapkan ketertarikannya untuk terlibat dalam film horor “Siksa Kubur” usai sekian lama enggan memilih proyek pada film horor lainnya.

Reza menjelaskan, perbedaan cerita dan proses kreatif dalam sebuah film horor membuatnya ragu untuk memilih proyek semacam itu sebelumnya. Namun, semua perubahan itu berubah ketika sutradara terkenal Joko Anwar menghubunginya dan menjelaskan bahwa ada satu karakter yang sangat menarik bagi Reza dan akan memberikan tantangan yang cukup berarti.

Baca juga: Pemeran anak dapat perlakuan khusus selama syuting film "Siksa Kubur"

“Sampai akhirnya skenario ini datang bukan dalam bentuk skenario, tapi bang Joko WhatsApp dengan menjelaskan bahwa ada satu karakter yang sangat amat menarik buat saya dan kayanya ini akan cukup menantang. Saya penasaran dan baca skenario, terus tidak ada alasan saya untuk bilang tidak,” kata Reza saat konferensi pers trailer Siksa Kubur di Jakarta, Rabu.

Reza meyakini bahwa kembalinya ke dunia film horor dengan proyek yang ditangani oleh Joko Anwar adalah langkah yang tepat, terutama setelah menyatakan bahwa film "Pengabdi Setan" karya Joko Anwar merupakan tolak ukur bagi film horor Indonesia.

Baca juga: Lagu Opick dipilih jadi bagian soundtrack film "Siksa Kubur"

Dengan keyakinan pada kualitas cerita dan pengalaman bekerjasama dengan Joko Anwar, Reza Rahadian akhirnya menerima tawaran tersebut.

“Jadi kalau saya bermain di film horor ya minimal harus seperti itu, artinya kalo bukan bang Joko, saya tidak tahu. Jadi intinya tawaran itu datang dan alhamdulillah saya bisa menyelesaikannya dengan teman-teman semua,” ungkapnya.

Ia berharap hasil akhir dari proyek tersebut dapat dinikmati oleh penonton dan yakin bahwa film ini akan menjadi relevan dalam industri perfilman Indonesia.

Baca juga: Reza Rahadian bintangi film horor "Siksa Kubur"

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024