Survei mengindikasikan kombinasi penjualan 5S dan 5C dapat menjadi keuntungan jangka pendek terhadap rata-rata harga penjualan dan marjin
Taipei (ANTARA News) - Apple Inc memangkas produksi ponsel versi terjangkaunya iPhone 5C sebulan pasca peluncuran, kata seorang sumber, Rabu.
Hal ini memicu spekulasi bahwa harga produk murah Apple terlalu mahal.
Apple telah meminta salah satu pemasok terbesarnya untuk meningkatkan produksi iPhone 5S, lapor Wall Street Journal. Analis menyatakan hal ini meredakan kekhawatiran bahwa 5C yang akan "memakan" penjualan produk premium iPhone.
Apple telah mengatakan kepada produsen untuk mengurangi pemesanan 5C untuk tiga bulan terakhir pada tahun ini, kata sumber tersebut kepada Reuters.
Pemesanan 5C menurun kurang dari 20 persen sebagaimana pengamatan Pegatron Corp yang banyak merakit produk ini. Dan pada waktu yang sama, pemesanan 5S meningkat pada kuartal keempat, kata WSJ.
Para analis menyatakan, meningkatnya pemesanan 5S dapat menguntungkan Apple. Saham perusahaan ini naik pada Rabu, menyentuh angka di atas 502 dolar. Analis Canaccord Genuity, Michael Walkley memperkirakan bahwa 5S mengalahkan penjualan 5C dari 2,5 kali lipat menjadi hanya 1 kali lipat.
"Survei mengindikasikan kombinasi penjualan 5S dan 5C dapat menjadi keuntungan jangka pendek terhadap rata-rata harga penjualan dan marjin," kata Walkley.
Di Amerika Serikat, harga 5C 100 dolar lebih murah daripada produk premium 5S yang dijual 649 dolar untuk versi 16 GB.
Apple menargetkan dapat menjual 33 hingga 36 juta iPhone dalam kuartal keempat fiskal, dan dapat meningkat menjadi 50 juta lebih pada musim liburan.
Penerjemah:
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013