Karawang (ANTARA News) - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jenazah korban tenggelam di danau sekitar Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, setelah melakukan pencarian lebih dari 24 jam.

Koordinator Tagana Karawang Roni mengatakan, satu jenazah korban ditemukan pada Rabu (16/10) malam. Ditemukan dalam keadaan mengambang.

"Jenazah korban yang ditemukan itu bernama Sopyan (24)," katanya, di Karawang, Kamis.

Dikatakanya, Tim SAR gabungan melakukan kerja sama dalam melakukan pencarian itu. Termasuk dibantu Sispamdu Zhadoel dalam hal penerangan.

Ketika tim dan warga setempat melihat dari darat ada sesuatu yang mencurigakan tersorot lampu. Warga pun meminta tim-tim yang tengah melakukan penyisiran di danau mendekati benda yang mencurigakan tersebut.

"Setelah didekati, ternyata benar. Memang itu mayat korban, dan langsung kami evakuasi," katanya.

Menurut Roni, proses pencarian korban tenggelam yang dilaporkan meninggal dunia itu sudah dilakukan sejak Selasa (15/10) sore.

"Pada saat itu juga kita menurunkan 10 personel. Menggunakan perahu karet yang dilengkapi dengan penerangan menyusuri danau di sekitar Kecamatan Ciampel guna mencari korban," katanya.

Sementara itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat perahu rakit yang ditumpanginya tenggelam setelah mengalami kelebihan beban di sebuah danau sekitar Kecamatan Ciampel, Karawang.

Korban meninggal dunia dalam peristiwa tenggelamnya sebuah perahu rakit di danau sekitar Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Karawang, tersebut ialah Sopian (24) dan Edi (17).

Peristiwa tenggelamnya perahu rakit hingga mengakibatkan dua korban meninggal dunia itu terjadi pada Selasa (15/10), sekitar pukul 17.00 WIB.

Ketika itu Anan (53), Hardi (27), Robino (28), beserta kedua korban Sopian dan Edi menaiki perahu rakit di sebuah danau sekitar Kecamatan Ciampel. Mereka menaiki perahu rakit untuk mengambil bibit ikan di sebuah tambak sekitar danau yang kedalamannya hampir mencapai 30-50 meter.

Sesampainya di sekitar tambak ikan, mereka mengambil bibit ikan dan menaruhnya di perahu rakit yang mereka naiki.

Tetapi saat hendak mengayuh, perahu rakit mereka tiba-tiba karam.

Mereka kemudian berinisiatif menepi dengan perahu rakit tersebut.

Kelima orang itu panik atas kejadian itu, dan mereka ikut terjun ke dalam air. Ketiga orang, Anan, Robino, dan Hardi, mampu bertahan dengan kemampuan berenang mereka. Sedangkan Sopian dan Edi tidak dapat bertahan dan tenggelam karena tidak bisa berenang. (MAK)

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013