Pangkalpinang (ANTARA News) - Tarian kolosal "Bahtera Bertiang Tujuh" asal Propinsi Kepulauan Bangka Belitung akan tampil pada penurunan bendera pusaka di Istana Negara pada 17 Agustus 2006 mendatang, sebagai bagian dari kegiatan kenegaraan menyambut HUT RI ke 61. Gubernur Bangka Belitung ketika memberikan pengarahan saat melepas kelompok penari, menyatakan penampilan di istana tidak terlepas dari kekaguman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat berkunjung ke Pangkalpinang, 28 Juni 2006 lalu. Saat itu tari kolosal yang dimainkan 140 penari serta 20 pemusik itu ditampilkan di hadapan Presiden dan selanjutnya Presiden menawarkan agar tarian itu bisa ditampilkan dalam kegiatan HUT-RI ke 61. Tarian "Bahtera Bertiang Tujuh" yang ditampilkan oleh Sanggar "Pesona Wangka" Sungai Liat Bangka itu settingnya dimulai sejak abad ke 12 saat kapal layar dengan tujuh tiang mengarungi Samudera. Selanjutnya dikisahkan dalam tarian bagaimana Pulau Bangka yang kaya dengan timah mulai didatangi berbagai orang untuk ikut menikmati hasil timahnya. Masuknya penjajah, perlawanan dari rakyat Bangka, hingga jaman reformasi. Tari "Bahtera Bertiang Tujuh" akan ditampilkan di Istana Negara selama 15 menit saat penurunan Bendera Pusaka. Gubernur menekankan agar penari menjaga nama baik daerah dengan menampilkan kemampuan prima serta konsentrasi. Tarian itu sendiri disaksikan oleh banyak orang sehingga bila penampilannya bagus maka dengan sendirinya nama Bangka Belitung makin dikenal. Rencananya pada 15 Agustus 2005, akan dilakukan gladi bersih tarian tersebut sebelum tampil di Istana. (*)

Copyright © ANTARA 2006